Pengakuan pilu penonton konser di Paris saat diserbu teroris
Pelaku tak henti menembak 10 menit, mayoritas korban anak muda. Pelaku bilang ini balasan karena Prancis serang Suriah
Korban tewas terbanyak dari serangan beruntun di Ibu Kota Paris, Prancis, tadi malam adalah anak muda yang mendatangi konser band rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal.
Polisi Paris menyatakan 87 korban tewas yang diberondong tembakan adalah anak muda di bawah 30 tahun. Total 112 orang tewas hanya di gedung konser Bataclan saja. Gedung itu dipadati setidaknya 1.500 penonton.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Kenapa SARA sering menjadi penyebab konflik? Konflik horizontal terbentuk antara individu atau kelompok yang memiliki identitas SARA yang berbeda, sedangkan konflik vertikal terbentuk antara kelompok yang memiliki perbedaan status atau kekuasaan.
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
Setidaknya 60 penonton konser sempat disandera tiga pelaku yang menenteng senapan AK-47. Saat polisi merangsek masuk Gedung Konser Bataclan di timur Paris itu tengah malam tadi, para pelaku segera meledakkan diri.
Kantor berita AFP melaporkan, Sabtu (14/11), konser berlangsung satu jam saat pelaku menyerbu kerumunan.
Pierre Janaszak (35) adalah penyiar TV yang sedang berada di Gedung Bataclan. Dia ingat betul bagaimana kondisi hiruk pikuk ketika terdengar tembakan pertama kali.
"Mereka menembaki siapapun, tidak berhenti. Seingat saya tembakan terus terjadi selama 10 menit," kata Pierre.
"Jasad bergelimpangan di mana-mana, darah di mana-mana," kata lelaki yang bersama dua orang lain bersembunyi di toilet ini selama kejadian sambil menangis.
Saksi lain, kepada AFP, mengatakan salah satu pelaku meneriakkan motif mereka sembari menembak para korban. Pelaku berbicara dalam bahasa Prancis.
"Ini semua salah (Presiden) Hollande, dia seharusnya tidak ikut terlibat di Suriah. Ini untuk Suriah," kata saksi itu menirukan ucapan pelaku. Namun kesaksian ini belum dikonfirmasi kepada aparat Prancis.
Serangan teror terjadi beruntun di tujuh lokasi terpisah, di kawasan timur Ibu Kota Paris. Dua bar dilempari granat dan ditembaki, sedangkan satu restoran diberondong senapan mesin.
Dua bom meledak di Gerbang J Stadion Stade de France, saat pertandingan sepakbola yang ditonton Presiden Francois Hollande berlangsung. Selanjutnya, pelaku yang bergerak bersamaan menyerbu gedung konser Bataclan.
Data terakhir pemerintah Negeri Anggur menyatakan setidaknya 158 orang tewas dan 80 cedera parah.
Tujuh pelaku semuanya tewas, enam di antaranya meledakkan diri sebelum dibekuk polisi. Saat ini otoritas Prancis memperketat perbatasan darat, laut, maupun udara untuk memastikan pelaku lain tidak mencoba kabur.
Diperkirakan ada 1.500 personil keamanan diterjunkan. Serangan beruntun tadi malam adalah yang paling mematikan di Prancis sejak Perang Dunia ke-2. Belum ada kelompok teror mengaku bertanggung jawab atas insiden kemarin.
(mdk/ard)