Jenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Jenis-jenis konflik merupakan hal yang biasa terjadi di masyarakat, dan dapat muncul karena berbagai alasan.
Jenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya
Di Indonesia, pastinya kita sudah sering menemui berita-berita seputar konflik di berbagai wilayah. Konflik tersebut biasanya beragam, dari konflik pribadi hingga konflik antar kelompok. Konflik berasal dari bahasa Latin “configure” yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
-
Mengapa konflik pribadi bisa terjadi? Konflik pribadi dapat memiliki dampak yang beragam, mulai dari ketegangan dalam hubungan interpersonal, produktivitas yang terganggu, hingga terjadinya kekerasan fisik atau emosional. Oleh karena itu, penting bagi individu-individu yang terlibat untuk mengelola konflik dengan baik, baik melalui komunikasi yang efektif, negosiasi, maupun upaya-upaya lain untuk mencapai solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.
-
Bagaimana konflik vertikal di masyarakat bisa terjadi? Konflik vertikal di masyarakat mencerminkan dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan yang melekat dalam struktur sosial.
-
Mengapa perbedaan budaya bisa sebabkan konflik? Perbedaan Budaya:Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik interpersonal? Konflik yang ada di antara dua orang disebut konflik interpersonal. Konflik berada di luar setiap orang (karena itu menjadi awalan 'inter-') dan hanya ada di antara dua orang. Konflik antar pribadi dapat dilihat setiap kali dua orang tidak setuju pada suatu topik. Contohnya yaitu anak balita ketika mereka memperebutkan satu mainan atau dua pasien panti jompo ketika mereka berdebat tentang politik.
-
Apa pengertian konflik menurut Robbins? Stephen P. Robbins : konflik (conflict) adalah sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama.
-
Kenapa SARA sering jadi penyebab konflik? Konflik horizontal terbentuk antara individu atau kelompok yang memiliki identitas SARA yang berbeda, sedangkan konflik vertikal terbentuk antara kelompok yang memiliki perbedaan status atau kekuasaan.
Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan, tujuan, atau pandangan yang berbeda.
Konflik dapat terjadi di berbagai bidang, seperti sosial, politik, agama, ekonomi, dan lain-lain. Konflik dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada cara penanganan dan dampaknya.
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
Selanjutnya, menurut Pace & Faules, dalam bukunya Organizational Communication (1994:249) menyatakan konflik adalah ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan.
Jenis Konflik
Terdapat jenis-jenis konflik yang sering kali terjadi di masyarakat antara lain:
- Konflik pribadi adalah konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Konflik ini biasanya disebabkan oleh perbedaan kepribadian, kepentingan, nilai, atau emosi. Contoh konflik pribadi adalah perselisihan antara tetangga, persaingan antara saudara, atau pertengkaran antara pasangan.
- Konflik agama adalah konflik yang terjadi karena perbedaan keyakinan, doktrin, atau ritual antara kelompok agama yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan kekerasan, diskriminasi, atau intoleransi. Contoh konflik agama adalah perang salib, pembantaian etnis Rohingya, atau pengeboman gereja.
- Konflik rasial adalah konflik yang terjadi karena perbedaan warna kulit, etnis, atau asal-usul antara kelompok ras yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan prasangka, stereotip, atau rasis. Contoh konflik rasial adalah apartheid di Afrika Selatan, genosida di Rwanda, atau diskriminasi terhadap orang Papua.
- Konflik antarkelas sosial adalah konflik yang terjadi karena ketimpangan, ketidakadilan, atau kesenjangan antara kelompok sosial yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan kemiskinan, ketidakpuasan, atau pemberontakan. Contoh konflik antarkelas sosial adalah revolusi Prancis, gerakan buruh, atau demonstrasi mahasiswa.
- Konflik sosial adalah konflik yang terjadi karena perubahan-perubahan sosial yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Konflik ini sering menimbulkan ketegangan, ketakutan, atau krisis. Contoh konflik sosial adalah reformasi politik, globalisasi, atau pandemi Covid-19.
- Konflik politik adalah konflik yang terjadi karena perbedaan ideologi, kebijakan, atau kekuasaan antara kelompok politik yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan persaingan, konfrontasi, atau kudeta. Contoh konflik politik adalah perang dingin, pemilu, atau demonstrasi anti-pemerintah.
- Konflik internasional adalah konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan, tujuan, atau strategi antara negara-negara yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan perang, sanksi, atau diplomasi. Contoh konflik internasional adalah perang dunia, konflik Timur Tengah, atau perseteruan AS-China.
- Konflik lingkungan adalah konflik yang terjadi karena pemanfaatan, pengelolaan, atau perlindungan sumber daya alam yang berbeda antara kelompok yang berbeda. Konflik ini sering menimbulkan kerusakan, pencemaran, atau kepunahan. Contoh konflik lingkungan adalah deforestasi, perburuan liar, atau perubahan iklim.
Penyebab Konflik
Biasanya, dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan konflik, terdapat beberapa penyebab dari konflik tersebut antara lain:
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Dampak Konflik
Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan, tujuan, atau pandangan yang berbeda. Konflik dapat terjadi di berbagai bidang, seperti sosial, politik, agama, ekonomi, dan lain-lain. Konflik dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada cara penanganan dan dampaknya.
Berikut beberapa dampak-dampak konflik yang umum terjadi:
- Dampak positif konflik adalah konflik dapat meningkatkan solidaritas, kerja sama, kreativitas, inovasi, perubahan, dan penyesuaian dalam masyarakat. Konflik juga dapat membantu menciptakan norma-norma baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Konflik dapat menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah, menyampaikan aspirasi, dan memperjuangkan hak-hak.
- Dampak negatif konflik adalah konflik dapat menyebabkan perpecahan, kekerasan, kerusakan, kematian, trauma, ketakutan, permusuhan, diskriminasi, dan dominasi dalam masyarakat. Konflik juga dapat mengganggu stabilitas, keamanan, kesejahteraan, dan integrasi sosial. Konflik dapat menimbulkan biaya sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan yang tinggi.