Bentuk Penyimpangan Sosial, Faktor Penyebab, Serta Dampaknya bagi Masyarakat
Penyimpangan sosial adalah perilaku tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku di masyarakat.
Penyimpangan sosial adalah perilaku tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku di masyarakat.
Bentuk Penyimpangan Sosial, Faktor Penyebab, Serta Dampaknya bagi Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat aturan atau norma untuk membatasi setiap tindakan manusia di dalamnya. Aturan ini dibuat dengan tujuan agar setiap perbuatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang dianggap baik dan cocok dalam lingkungan masyarakat tersebut. Namun pada praktiknya, ada saja individu atau kelompok yang melakukan penyimpangan dari norma-norma sosial ini. Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku.Penyimpangan sosial tidak terbatas pada perilaku-perilaku yang terlampau melewati batas. Pasalnya, hal-hal kecil pun bisa termasuk dalam penyimpangan sosial. Seseorang akan dianggap menyimpang apabila ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat pada umumnya.
Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian dan bentuk penyimpangan sosial, beserta penyebab dan dampaknya.
-
Apa saja bentuk-bentuk perubahan sosial? Terdapat bentuk-bentuk perubahan sosial yang dapat dilakukan. Mulai dari perubahan sosial lambat, perubahan sosial cepat, perubahan sosial kecil, perubahan sosial besar, hingga yang direncanakan dan tidak direncanakan.
-
Kenapa diskriminasi sosial terjadi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Siapa yang terpengaruh oleh struktur sosial? Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat.
-
Apa arti dari diskriminasi sosial? Pengertian diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secaa sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu. Selain itu, diskriminasi sosial juga dapat dipahami sebagai praktik memperlakukan seseorang secara berbeda dan tidak adil.
-
Apa saja faktor yang menyebabkan pergaulan bebas? Jauhar mengatakan bahwa kasus hamil di luar nikah mendominasi alasan pernikahan dini karena maraknya pergaulan bebas serta penggunaan media sosial yang memengaruhi pola pikir remaja.
Pengertian Penyimpangan Sosial
Pengertian penyimpangan sosial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu tingkah laku, perbuatan, maupun tanggapan individu kepada kelompok atau lingkungan masyarakat yang bertentangan dengan norma dan juga hukum yang berlaku di lingkungan tersebut.
Penyimpangan sosial bisa terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak berhasil dalam masyarakat. Kondisi tersebut yang menjadikan seseorang tidak mampu memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Berikut beberapa pengertian penyimpangan sosial menurut para ahli:
1) James W. Van Der Zanden Penyimpangan sosial adalah sikap yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai suatu yang tercela dan dan tidak dapat ditoleransi. 2) Robert M. Z. Lawang Penyimpangan sosial adalah setiap sikap atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai serta norma sosial yang dijalankan dalam sebuah sistem sosial serta membutuhkan usaha dari pihak yang memiliki wewenang untuk memperbaiki hal tersebut. 3) Paul B. Horton Yang dimaksud penyimpangan sosial ialah segala tindakan yang dianggap sebagai sebuah pelanggaran atas nilai dan norma yang yang ditetapkan oleh suatu kelompok ataupun masyarakat.
Berdasarkan definisi penyimpangan sosial di atas, banyak ahli yang berpendapat bahwa penyimpangan sosial sama dengan tingkah laku yang abnormal.
Marshall B. Clinard dan Robert F. Meier dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (2004) menjelaskan bahwa penyimpangan sosial dapat dipahami dari empat sudut pandang, yaitu: 1. sudut pandang statistikal yang mendefinisikan arti perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai segala perilaku yang bertolak belakang dari perilaku atau tindakan yang umum dilakukan.
2. sudut pandang absolut yang mendefinisikan arti perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai segala perilaku yang dianggap sebagai suatu tindakan menyimpang norma maupun aturan yang ada dari suatu kelompok atau lingkungan masyarakat. 3. sudut pandang menurut para kaum reaktivis yang mendefinisikan arti perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai suatu gejala sosial yang terjadi karena adanya tindakan seseorang ataupun individu yang mengakibatkan reaksi dari lingkungan masyarakat tempat dia berada. 4. sudut pandang normatif yang mendefinisikan arti perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai sesuatu tindakan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang akibat melanggar norma atau aturan yang ada pada lingkungan masyarakat
Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
Menyimpang atau tidaknya perilaku seseorang ditentukan oleh norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat di mana ia tinggal. Setiap tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma akan dianggap sebagai penyimpangan. Ada beberapa bentuk penyimpangan sosial yang bersifat
negatif, di antaranya sebagai berikut:
1. Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah bentuk penyimpangan sosial yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Seseorang yang melakukan penyimpangan primer masih diterima di masyarakat karena hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang tersebut. Misalnya, siswa yang terlambat, pengemudi yang sesekali melanggar peraturan lalu lintas, dan orang yang terlambat membayar pajak.
2. Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Bentuk penyimpangan sosial ini adalah perilaku menyimpang yang nyata dan sering terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk, serta seseorang yang melakukan tindakan pemerkosaan. Aksi penyimpangan tersebut cukup meresahkan masyarakat dan pelakunya akan dicap sebagai “pencuri”, “pemabuk”, "penodong", dan "pemerkosa". 3. Penyimpangan individual (individual deviation) Bentuk penyimpangan sosial ini dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, seperti: mencuri, menodong, dan memeras.
4. Penyimpangan Kelompok Bentuk penyimpangan sosial kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakatyang berlaku. 5. Penyimpangan situasional Bentuk penyimpangan situasional disebabkan oleh pengaruh bermacam-macam kekuatan situasional atau social diluar individu dan memaksa individu tersebut untuk berbuat menyimpang. 6. Penyimpangan sistematik Adalah suatu contoh tingkah laku menyimpang yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peranan-peranan, nilai-nilai, norma-norma, dan moral yang semuanya berbeda dengan situasi umum.
Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
Winles dalam bukunya yang berjudul Punishment and Reformation menyebut bahwa penyebab terjadinya suatu penyimpangan sosial atau penyebab seseorang mempunyai perilaku yang menyimpang terdiri dari dua faktor:
1. Faktor Subyektif, yakni faktor yang sudah ada dalam diri seseorang (bawaan yang telah ada sejak dilahirkan). 2. Faktor obyektif atau faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Penjelasan secara rinci mengenai penyebab terjadinya sesorang melakukan penyimpangan atas dasar faktor obyektif antara lain:
a. kegagalan dalam menyerap norma-norma. Ketika seseorang gagal dalam menyerap norma-norma ke dalam kepribadiannnya, maka orang tersebut tidak akan mampu membedakan mana yang pantas dan tidak pantas. Keadaan ini biasanya disebabkan dari proses yang tidak sempurna. Contoh seorang anak yang tumbuh dalam keadaan keluarganya yang retak (broken home) memiliki kemungkinan ia tidak dapat mengerti hak serta kewajibannya sebagai anggota keluarga dikarenakan orang tuanya tidak sanggup mendidik anak tersebut dengan baik.
b. Proses belajar yang menyimpang. Seringnya melihat dan membaca tentang perilaku yang menyimpang akan memungkinkan orang tersebut untuk meniru perilaku tersebut karena menganggapnya sebagai hal umum dan banyak dilakukan orang-orang. Misalnya seorang anak menyontek saat ulangan dikelas setelah melihat teman-temannya melakukan hal tersebut.
c. Ketegangan antara budaya dan struktur sosial. Timbulnya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial bisa menimbulkan penyimpangan sosial. Hal tersebut terjadi apabila seseorang tidak mendapatkan peluang dalam upaya mencapai tujuannya, sehingga dia berusaha untuk membuat peluang itu sendiri. Contohnya ketika setiap pemimpin melakukan penindasan terhadap rakyat miskin, kondisi tersebut lama kelamaan akan membuat rakyat menjadi berani untuk memberontak. d. Ikatan sosial yang berlainan. Sebagai makhluk sosial, manusia menjalin hubungan dengan kelompok lain. Bila pergaulan tersrbut memiliki pola berperilaku menyimpang, besar kemungkinannya ia akan meniru pola tersebut.
e. Akibat proses sosialisasi nilai kebudayaan yang menyimpang. media massa yang terlalu sering memberitakan dan menayangkan tindakan kejahatan lama-kelamaan akan mengakibatkan sesorang menilai bahwa tindakan tersebut telah menjadi suatu hal yang umum dan boleh dilakukan. Kondisi ini disebut sebagai proses belajar dari kebudayaan yang menyimpang.
Dampak Penyimpangan Sosial bagi Masyarakat
Adapun beberapa dampak penyimpangan sosial yang dapat terjadi dalam masyarakat adalah:
1. Dampak penyimpangan sosial terhadap diri sendiri oleh masyarakat: ● Dikucilkan ● Terganggu perkembangan jiwanya ● Dihantui oleh rasa bersalah 2. Dampak penyimpangan sosial bagi masyarakat dan kelompok: ● Kriminalitas ● Terganggunya kestabilan sosial ● Pudarnya nilai dan norma