Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Diskriminasi adalah realitas yang merugikan golongan tertentu hanya karena suatu perbedaan.
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi adalah masalah yang telah menjangkiti masyarakat selama berabad-abad. Hal ini terjadi ketika individu atau kelompok diperlakukan secara berbeda berdasarkan karakteristik tertentu seperti ras, jenis kelamin, usia, agama, atau orientasi seksual. Perlakuan yang berbeda ini dapat berdampak parah pada individu atau kelompok yang terkena dampak, yang mengarah ke berbagai konsekuensi sosial, ekonomi, dan psikologis. Memahami penyebab dan dampak diskriminasi sangat penting dalam memerangi masalah sosial ini.Pengertian Diskriminasi Sosial
Pengertian diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
-
Kenapa diskriminasi sosial terjadi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Apa arti dari diskriminasi sosial? Pengertian diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secaa sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu. Selain itu, diskriminasi sosial juga dapat dipahami sebagai praktik memperlakukan seseorang secara berbeda dan tidak adil.
-
Bagaimana diskriminasi sosial dilakukan? Diskriminasi ras adalah perlakuan tidak adil kepada seseorang atau kelompok orang dengan ras tertentu. Biasanya, sikap diskriminasi ini dilakukan oleh kelompok masyarakat dominan kepada masyarakat minoritas.
-
Siapa yang menjadi korban diskriminasi? Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
-
Apa dampak negatif dari rasisme? Tindakan-tindakan rasisme terjadi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, hiburan, dan lain sebagainya. Adanya perilaku rasisme tersebut bisa menyebabkan perpecahan, baik antarsesama maupun golongan tertentu.
-
Mengapa kebijakan pemerintah dapat memicu rasisme? Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan kebijakan pemerintah, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.
Selain itu, diskriminasi sosial juga dapat dipahami sebagai praktik memperlakukan seseorang secara berbeda dan tidak adil. Ini termasuk salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Terlebih lagi, Indonesia memiliki keragaman budaya, ras, suku, agama, dan perbedaan lainnya yang semakin meningkatkan risiko diskriminasi di masyarakat.
Tidak heran, jika masyarakat Indonesia diimbau untuk terus menegakkan toleransi kepada sesama. Hanya tolerensi yang berperan sebagai alat untuk mempersatukan setiap perbedaan yang ada. Bahwa berbeda bukan menjadi suatu masalah, justru ini dapat menjadi kekuatan tersendiri di masyarakat yang majemuk.
merdeka.com
Penyebab Diskriminasi Sosial
Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain. Kondisi ini kemudian mendorong dirinya untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain.
Selain itu, penyebab seseorang melakukan sikap diskriminasi juga bisa dipengaruhi oleh tekanan ekonomi, budaya, dan tren. Semua faktor ini saling berkontribusi memengaruhi kepercayaan dan nilai masyarakat terhadap orang atau kelompok yang memiliki latar belakang sosial tertentu.
Jenis-jenis Diskriminasi
- Diskriminasi Rasial: Perlakuan yang tidak adil berdasarkan ras atau etnis seseorang. Contohnya termasuk prasangka terhadap orang-orang tertentu karena warna kulit atau asal etnis mereka.
- Diskriminasi Gender: Perlakuan yang berbeda atau tidak adil terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin mereka. Ini bisa mencakup ketidaksetaraan dalam pekerjaan, pendidikan, dan hak-hak sipil.
- Diskriminasi Agama: Perlakuan yang tidak adil terhadap individu atau kelompok berdasarkan keyakinan agama mereka. Ini bisa termasuk pembatasan terhadap praktik keagamaan atau pelecehan karena keyakinan seseorang.
- Diskriminasi Usia (Ageisme): Perlakuan yang tidak adil terhadap seseorang berdasarkan usia mereka. Ini sering terjadi terhadap orang tua atau lebih muda dalam konteks pekerjaan atau layanan kesehatan.
- Diskriminasi terhadap Penyandang Disabilitas: Perlakuan yang tidak adil atau pembatasan terhadap individu karena mereka memiliki disabilitas fisik atau mental.
- Diskriminasi Seksual: Perlakuan yang tidak adil atau pelecehan berdasarkan orientasi seksual atau identitas gender seseorang.
- Diskriminasi Sosioekonomi: Perlakuan yang tidak adil berdasarkan status ekonomi atau kelas sosial seseorang, yang dapat mempengaruhi akses mereka ke sumber daya seperti pendidikan dan perumahan.
- Diskriminasi Berdasarkan Penampilan: Perlakuan yang tidak adil terhadap seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka, seperti berat badan, tinggi badan, atau fitur lainnya.
Contoh Diskriminasi Sosial
Setelah mengetahui pengertian diskriminasi sosial dan penyebab, berikutnya terdapat beberapa contoh diskriminasi sosial yang sering terjadi di masyarakat.
Jenis diskriminasi sosial yang sering terjadi adalah diskriminasi ras, agama, dan gender.
Diskriminasi ras adalah perlakuan tidak adil kepada seseorang atau kelompok orang dengan ras tertentu. Biasanya, sikap diskriminasi ini dilakukan oleh kelompok masyarakat dominan kepada masyarakat minoritas. Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
Berikutnya adalah diskriminasi agama. Ini merupakan sikap tidka adil yang ditujukan kepada kelompok masyarakat dengan agama tertentu. Contohnya, salah satu masjid penganut Islam Ahmadiyah pada tahun 2017, diserang oleh sekelompok warga, ketika mereka sedang melaksanakan ibadah salat Idulfitri.
Dampak Kesehatan Mental
Setelah mengetahui pengertian diskriminasi sosial hingga contohnya, terakhir akan dijelaskan dampak kesehatan mental akibat perlakuan diskriminasi.
Perlu digarisbawahi, apapun alasan dan situasinya, perilaku diskriminasi tidak dibenarkan dalam kehidupan sosial.
Terlebih lagi, perilaku diskriminatif akan mengakibatkan dampak kesehatan mental yang memengaruhi korban. Berikut beberapa risiko dampak kesehatan mental yang diterima oleh korban diskriminasi:
- Merasa malu dan minder.
- Merasa rendah diri dan tidak berharga.
- Tidak percaya diri dan menjadi lebih pesimis dalam memandang segala sesuatu.
- Terintimidasi yang mengakibatkan rasa takut serta cemas.
- Putus asa yang bisa memicu dorongan bunuh diri.
Peran Media dan Teknologi sebagai Pencegahan
Edukasi dan Kesadaran: Media massa dan platform digital dapat menyebarkan informasi yang mendidik masyarakat tentang isu-isu diskriminasi dan cara mengatasinya. Mereka dapat menampilkan cerita dan perspektif dari kelompok yang sering mengalami diskriminasi, sehingga meningkatkan kesadaran dan empati.
Promosi Toleransi dan Empati: Media sosial, blog, dan saluran streaming seperti YouTube dapat digunakan untuk mempromosikan toleransi dan empati. Mereka dapat menjadi sarana untuk menyebarkan pesan positif tentang inklusivitas dan menghormati perbedaan.
Membangun Komunitas yang Inklusif: Teknologi memungkinkan pembentukan komunitas online yang mendukung keragaman dan inklusi. Ini menciptakan ruang bagi individu dari berbagai latar belakang untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman mereka.
Advokasi dan Perubahan Sosial: Media dapat digunakan sebagai alat advokasi untuk mendorong perubahan sosial. Dengan menyampaikan pesan kesetaraan gender dan anti-diskriminasi, media berperan dalam mempengaruhi opini publik dan kebijakan.
Penegakan Hukum yang Tegas: Media dapat membantu dalam penegakan hukum dengan melaporkan kasus-kasus diskriminasi dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dihadapkan pada konsekuensi hukum.