Pengungsi Rohingya unjuk rasa di Bangladesh, tolak dipulangkan ke Myanmar
Pengungsi Rohingya unjuk rasa di Bangladesh, tolak dipulangkan ke Myanmar. Mereka menolak dipulangkan lantaran situasi di Myanmar khususnya di desa mereka tinggal tidak lagi sama seperti dulu. Banyak pemukiman yang sudah dibakar habis oleh tentara dan massa.
Ratusan pengungsi Rohingya menggelar aksi demonstrasi di Bangladesh sebagai tanda penolakan atas repatriasi yang direncanakan pemerintah Myanmar dan Bangladesh.
Mereka menolak dipulangkan lantaran situasi di Myanmar khususnya di desa mereka tinggal tidak lagi sama seperti dulu. Banyak pemukiman yang sudah dibakar habis oleh tentara dan massa. Mereka menuntut agar diberi kewarganegaraan dan jaminan keamanan sebelum dipulangkan kembali ke Negara Bagian Rakhine.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Kenapa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Dimana Rohingya itu ditemukan? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
"Kami ingin zona aman di Arakan sebelum repatriasi," kata seorang pengungsi bernama Mohibullah, dikutip dari AFP, Jumat (19/1).
"Kami ingin pasukan penjaga perdamaian PBB di Arakan, dan kami juga ingin hak asasi dan kewarganegaraan. Kami tidak ingin dipulangkan tanpa jaminan hidup," lanjutnya.
Aksi demonstrasi itu digelar jelang kunjungan pelapor khusus PBB, Yanghee Lee ke kamp pengungsian warga Rohingya di bagian tenggara Bangladesh, di mana ada sekitar satu juta warga yang menempatinya.
Namun polisi setempat mengatakan mereka tidak mengetahui tentang adanya aksi demonstrasi tersebut.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Myanmar dan Bangladesh sepakat untuk memulangkan kembali warga Rohingya yang menetap di kamp Bangladesh untuk menghindari serangkaian kekerasan dilakukan oleh tentara Myanmar.
Pemerintah Myanmar sendiri menyatakan pihaknya sedang membangun kamp-kamp sementara untuk menampung warga yang akan kembali.
Meski demikian, kelompok hak asasi manusia dan PBB mengatakan repatriasi harus bersifat sukarela.
Baca juga:
Jokowi akan jenguk pengungsi Rohingya di Bangladesh
Fadli Zon gandeng Iran tekan Myanmar untuk bantu Muslim Rohingya
Milisi Rohingya sebut 10 jasad di kuburan massal bukan anggotanya
Dokter Lamongan di tengah pengungsi Rohingya
Myanmar bangun penampungan sementara buat 30 ribu warga Rohingya