Pengungsi Suriah jadi sasaran penjualan organ di Libanon
Dengan jumlah menggiurkan, tentu saja penjualan organ sangat menggoda para pengungsi Suriah tengah putus asa di Libanon.
Akhir-akhir ini, sebuah ginjal dapat terjual dengan harga Rp 8,1 juta atau sekitar 670 dollar Amerika Serikat di Ibu Kota Beirut, Libanon. Jumlah ini tentu saja sangat menggoda para pengungsi asal Suriah tengah putus asa di sana.
Hampir tiga tahun hidup dalam konflik di negara mereka, warga Suriah di negara tetangga Libanon telah dieksploitasi dengan banyak cara. Salah satunya, mereka sangat rentan dengan perdagangan ilegal organ tubuh manusia yang saat ini tengah melonjak, seperti dilansir situs Middle East Monitor, Senin (6/1).
-
Apa yang terjadi dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon? Dalam kasus ini, Polda Jabar tegaskan telah menangkap seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan sepasang kekasih Rizky dan Vina yang terjadi pada 2016 silam. Total, ada sembilan orang tersangka, di mana delapan orang lain telah menerima vonis hakim, sisanya satu tersangka atas nama Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan masih dalam proses pemenuhan berkas perkara.
-
Kapan kasus pembunuhan Vina Cirebon terjadi? Polda Jabar tegaskan telah menangkap seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan sepasang kekasih Rizky dan Vina yang terjadi pada 2016 silam.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Apa yang terjadi pada kasus Vina Cirebon? Polda Jabar tegaskan telah menangkap seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan sepasang kekasih Rizky dan Vina yang terjadi pada 2016 silam. Total, ada sembilan orang tersangka, di mana delapan orang lain telah menerima vonis hakim, sisanya satu tersangka atas nama Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan masih dalam proses pemenuhan berkas perkara.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon? Dalam kasus ini, Polda Jabar tegaskan telah menangkap seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan sepasang kekasih Rizky dan Vina yang terjadi pada 2016 silam. Total, ada sembilan orang tersangka, di mana delapan orang lain telah menerima vonis hakim, sisanya satu tersangka atas nama Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan masih dalam proses pemenuhan berkas perkara.
-
Apa yang dilakukan oleh tahanan lain terhadap tersangka kasus Vina Cirebon? Sehingga, terlihat seperti foto-foto yang beredar di media sosial bahwasanya wajah para tersangka ada yang bengep-bengep."Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
Luc Noel, seorang ahli transplantasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, mengatakan dengan kondisi sosial ekonomi di Libanon, di mana beberapa warga sangat kaya sementara sejumlah besar orang hidup dalam kemiskinan, membuat keadaan di Libanon pada akhir-akhir ini 'ideal' untuk perdagangan organ.
Ahli transplantasi lainnya, Profesor Susanne Lundin, menjelaskan bagaimana perdagangan ini mengikuti pola yang jelas dan terkait dengan keadaan geografis, di mana orang-orang di negara-negara miskin menjual organ mereka dan orang-orang dari negara-negara kaya membelinya.
"Di mana ada perang, maka ada kemiskinan, penderitaan dan korupsi," kata Lundin, "Ini semakin sering terjadi bahwa orang-orang mencoba untuk keluar dari masalah dengan menjual organ, terutama ginjal."
Artikel terbaru di majalah asal Jerman Der Spiegel dan surat kabar asal Denmark Politiken, telah menyebut geng yang sama dengan perwakilannya Abu Hussein, alias 'Pria Besar', yang membanggakan diri pada karyanya dengan istilah 'merawat orang Suriah'.
Untuk setiap ginjal yang terjual, dia memperoleh sekitar Rp 8,3 juta. "Ada banyak orang yang melepaskan atau dirampok ginjalnya atau bagian tubuh lainnya," duga Lundin. "Ini menekankan bahwa seseorang dan bagian tubuhnya adalah barang bernilai dengan harga tinggi di pasar gelap."
Tentu saja, perdagangan ini ilegal. Tetapi dengan banyak peraturan 'ngawur' lainnya, pihak berwenang mampu untuk menutup mata mereka terkait masalah ini. Dilaporkan bahwa penjualan organ mengambil tempat di sudut-sudut paling tidak menguntungkan di Beirut, seperti di kamp pengungsi Palestina di Shatila, sebelah selatan Beirut. Bisnis ini terus bertahan dari adanya warga Palestina yang melarat.
Tidak ada informasi yang tepat tekait ukuran bisnis ini, namun WHO memperkirakan bahwa sedikitnya ada 10.000 ginjal terjual di seluruh dunia, di mana sebagian besar berasal dari Libanon. Sekitar sepuluh persen dari transplantasi organ di seluruh dunia ini adalah transaksi komersial.
Pasar gelap ini sangat bergantung dari generasi muda dan anak-anak yang rela menjual organ dalam rangka mendukung keluarga mereka di dunia pengungsi yang tak kenal ampun, terutama ketika musim dingin mulai mengambil korban jiwa.
Kasur, selimut, dan pakaian hangat menjadi sangat penting dan bagi orang-orang dengan hampir tidak ada kesempatan untuk mendapatkan atap di atas kepala mereka, perdagangan organ tubuh manusia adalah obat bagi mereka yang putus asa, meski ini bersifat sementara.
(mdk/fas)