Penyayang kucing asal Aleppo
Alaa mengeluarkan hampir Rp 50 ribu per hari untuk memberi makan 150 kucing gelandangan.
Alaa bisa dibilang berhati mulia. Dia saban hari bekerja sebagai sopir ambulans. Bertaruh nyawa menolong korban perang di Kota Aleppo, Suriah.
Belas kasihnya tidak mengenal batasan. Dia siap menolong siapa saja korban luka atau meninggal tanpa peduli dari kelompok mana. Apakah FSA (Tentara Pembebasan Suriah), Jabhat Nusra, atau bahkan ISIS (Negara Islam di Irak dan Syam).
Bukan hanya kepada manusia kasih sayang juga dia tunjukkan kepada kucing-kucing tak berdosa, seperti dilansir the Daily Mail hari ini. Mereka menjadi gelandangan lantaran ditinggal tuannya.
Paling tidak separuh penduduk di Distrik Masaken Hanano, Aleppo telah lari menyelamatkan diri. Sebab kawasan itu juga menjadi palagan antara pasukan pemerintah dan pihak pemberontak.
Kalau lagi senggang, Alaa merawat sekitar 150 kucing tidak bertuan itu. Dia saban hari mengeluarkan US$ 4 atau hampir Rp 50 ribu untuk memberi makan kucing-kucing ini.
Perang kemungkinan besar masih lama mendera Suriah. Kucing-kucing itu tentunya masih akan terlantar jika tanpa bantuan Alaa.
Lebih dari sepertiga warga Suriah telah mengungsi sejak perang meletup 3,5 tahun lalu. Paling tidak 200 ribu orang tewas.
Semoga saja Alaa tetap selamat sehingga terus merawat 150 kucing malang itu.