Perdana menteri Turki larang warga cium tangan pejabat
Dalam tradisi Turki, seperti di Indonesia, mencium tangan orang lebih tua, atau pejabat, menunjukkan tanda hormat.
Dalam koran Hurriyet dua hari lalu, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, warga tidak boleh lagi mencium tangan pejabat.
"Sebagai perdana menteri, saya perintahkan kepada semua pejabat pemerintah untuk tidak membolehkan warga mencium tangannya," kata dia dalam kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (30/11).
Dalam tradisi Turki, seperti di Indonesia, mencium tangan orang lebih tua, atau pejabat, menunjukkan tanda hormat.
Menurut laporan koran itu, Davutoglu mengumumkan larangan itu sebagai respon atas Ketua Partai Pergerakan Nasionali (MHP) Devlet Bahceli yang menolak rekonsiliasi dari pemerintah terhadap keluarga korban pembunuhan di Provinsi Tunceli pada 1937-1938.
"Bahceli menyebut Davutoglu sebagai pengkhianat karena menyebut peristiwa pembantaian itu sebagai pemberontakan warga. Dia menyebut 'negara tak pernah mencium tangan'," kata Hurriyet.