Peristiwa Langka, Komet Mendekati Bumi untuk Pertama Kali dalam 50.000 Tahun
Sebuah komet yang hanya mengorbit matahari setiap 50.000 tahun sekali diperkirakan dapat terlihat dari Bumi dengan mata telanjang.
Sebuah komet yang hanya mengorbit matahari setiap 50.000 tahun sekali diperkirakan dapat terlihat dari Bumi dengan mata telanjang. Terakhir komet tersebut mendekati Bumi waktu gurun Sahara masih basah dan subur, ketika makhluk Neanderthals dan gajah purba (mamut) berbulu masih ada di Bumi, dan manusia saat itu belum mencapai Amerika Tengah.
Komet dengan kode C/2022 E3 (ZTF) itu pertama kali terlihat oleh Zwicky Transient Facility (ZTF) pada 2 Maret 2022 dan akan mencapai titik terdekat matahari atau perihelion pada 12 Januari 2023, dikutip dari laman Newsweek, Kamis (29/12).
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Bagaimana para ilmuwan akan meneliti sampel asteroid Bennu? 30 persen sample akan dianalisis lebih dari 200 ilmuwan selama 2 tahun kedepan. Sedangkan sisanya disisihkan untuk melakukan uji teknologi dan keperluan penelitian di masa depan, dengan cara dibagi melalui potongan material agar mempermudah alokasinya.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Mengapa sampel asteroid Bennu penting bagi ilmuwan? Selain untuk menghindari bencana tabrakan asteroid Bennu dan Bumi, sampel dari Bennu juga akan memberikan wawasan kepada para ilmuan tentang proses-proses penyebab pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
ZTF adalah survei astronomi yang dilakukan Palomar Observatory di California, Amerika Serikat.
Komet adalah "bola salju kosmik" yang terbuat dari gas beku, debu, dan batu yang mengorbit matahari. Ketika komet mendekati matahari, konstruksi yang rapuh tersebut akan meledak dengan radisi yang tinggi, proses yang bisa menghasilkan dua ekor gas dan debu yang sangat besar.
Comet C/2022 E3 (ZTF) saat ini berada di sekitar 117 juta mil dari Bumi. Dijadwalkan akan mendekati Bumi pada awal Februari 2023, datang dalam jarak kira-kira 26 juta mil dari kita pada hari pertama bulan tersebut. Ini setara dengan lebih dari 109 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
Memprediksi kecerahan komet dengan akurat sangat menantang. Tetapi data saat ini menunjukkan C/2022 E3 (ZTF) diperkirakan akan mencapai setidaknya magnitudo +6 sekitar waktu pendekatannya yang dekat ke Bumi. Ketika mengukur kecerahan benda astronomi, semakin cerah objek tersebut, semakin rendah magnitudonya.
"Prediksi terbaru adalah kemungkinan akan mencapai magnitudo +6, batas yang bisa dilihat mata telanjang, atau bahkan sedikit lebih cerah ketika semakin dekat ke Bumi pada 1 Februari," jelas astronom di Royal Observatory Greenwich, Inggris, Tania de Sales Marques kepada Newsweek.
C/2022 E3 (ZTF) saat ini bisa dilihat dengan teropong maupun teleskop yang bagus pada dini hari sebelum fajar, ketika komet melintasi konstelasi Corona Borealis di arah barat laut. Semakin mudah untuk melihat komet dalam beberapa pekan ke depan ketika secara perlahan benda tersebut semakin terang.
"Saat ini sedang bergerak ke arah Polaris, Bintang Utara, di mana kita akan dapat menemukannya pada awal Februari," kata Marques.
"Pada saat itu, komet akan terlihat sepanjang malam."
Baca juga:
NASA Yakin Manusia Bisa Tinggal Lebih Lama di Bulan
Para Astronom Kaget Temukan Fenomena Aneh Ini dalam "Black Hole"
NASA Temukan Dua Planet Baru di Zona Layak Huni
Ilmuwan Patahkan Teori Lama Soal Bulan Terbentuk Setelah Bumi Menabrak Benda Langit
Ini Foto Komet Terbaik dalam Sejarah, Pemenang Kompetisi Astronomi Tahun Ini
NASA Tangkap Suara Misterius dari Lubang Hitam
Astronom Temukan Sinyal Radio Misterius dari Luar Angkasa Berpola Detak Jantung