Ilmuwan Dikagetkan Adanya Tanda-tanda Kehidupan di Planet Saturnus
Ilmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Ilmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Ilmuwan Dikagetkan Adanya Tanda-tanda Kehidupan di Planet Saturnus
Pesawat Cassini milik NASA membawa sampel Enceladus dari planet Saturnus. Sampel ini dipercaya memiliki banyak senyawa organik sebagai pembangun kehidupan di planet itu.Sampel ini kemudian dibawa dan dianalisis oleh ilmuwan untuk mengetahui keanekaragaman kimia yang terdapat di dalamnya.
Ketika diteliti ternyata ditemukan molekul-molekul yang mengandung karbon dioksida dan amonia. Kedua molekul ini merupakan molekul pembangun kehidupan yang ditemukan dari retakan es yang menempel.
Mengutip Scientific American, Sabtu, (16/11), seorang ahli biofisika dari Harvard University, melakukan penelitian terbarunya dengan memeriksa kembali data dan sampel yang didapatkan dari misi Cassini menggunakan metode spektrometer massa.
-
Apa yang Galileo temukan di Saturnus? Meskipun teleskop milik Galileo masih terlalu sederhana untuk menentukan kebenaran dari penemuan ini, dia tetap merasa penemuannya ini sesuatu yang istimewa. Dia segera mengirim anagram kepada teman-teman dan rekan astronomnya.
-
Apa yang dianggap tanda kehidupan di Mars? Menurut laporan LiveScience, Senin (9/10), berikut adalah objek-objek aneh yang disangka sebagai tanda kehidupan di Mars padahal hanya ilusi optik:
-
Apa yang ditemukan pada catatan geologi bumi tentang cincin Saturnus? 'Selama jutaan tahun, material dari cincin ini secara bertahap jatuh ke Bumi, menciptakan lonjakan dampak meteorit yang diamati dalam catatan geologi,' Profesor Tomkins menjelaskan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari IFL Science, Rabu (18/9). 'Kami juga melihat bahwa lapisan-lapisan batuan sedimen dari periode ini mengandung sejumlah besar puing meteorit.'
-
Kapan Galileo melihat Saturnus? Dalam laporan Rutgers Physics dan Mental Floss, Kamis (12/10), tepatnya tanggal 25 Juli tahun 1610, Galileo sedang memantau Saturnus melalui teleskopnya.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
-
Apa yang terjadi pada cincin Saturnus? Menurut NASA, Saturnus bukanlah satu-satunya planet yang memiliki cincin, namun cincin pada planet Saturnus dapat dikatakan paling spektakuler dan kompleks.
Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata terdapat lebih kompleks dari molekul yang ada di dalamnya, yaitu terdapat air, karbondioksida, metana, amonia, dan molekul hidrogen.
Menurut Peter, peneliti dari Harvard University, menjelaskan bahwa dengan menggunakan metode tersebut dapat membandingkan tanda molekul dan miliaran kombinasi lainnya yang belum diketahui.
“Mencari senyawa dalam gumpalan itu seperti menyatukan kembali potongan-potongan teka-teki,” kata Peter. “Kami mencari kombinasi molekul yang tepat untuk memproduksi data yang diamati,” tambahnya.
Dari penelitian tersebut juga, para peneliti menemukan hidrokarbon seperti hidrogen sianida, dan metana yang teroksidasi menjadi metanol.
Ilmuwan Terkejut
Oleh karena itu, Michel Blanc, ilmuwan planet di Institut Penelitian Astrofisika dan Planetologi di Toulouse, Prancis, terkejut dengan banyaknya senyawa kimia yang ada di dalam bulan sekecil Saturnus.
“Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
Karena banyaknya komponen dan molekul-molekul yang ditemukan, para peneliti menyimpulkan bahwa temuan tersebut dapat berfungsi sebagai asal mula kehidupan bagi mikroba.
Terlebih, ditemukannya hidrogen sianida dapat membantu terbentuknya nukleobase dan asam amino sebagai zat pendorong pembangun lingkungan kehidupan di Saturnus.
“Banyak molekul penting bagi asal mula kehidupan yang mungkin terbentuk di Enceladus dan masih terbentuk di Enceladus saat ini,” jelas Peter.