Cincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Penyebab dan Kapan Waktunya
Cincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Kapan Waktunya
Penelitian NASA mengungkap suatu saat nanti cincin Saturnus akan hilang
-
Kenapa Cincin Saturnus akan hilang? Gravitasi terus menarik material yang ada di cincin Saturnus ke permukaan planet, sehingga NASA memperkirakan bahwa lingkaran tersebut mungkin akan hilang sepenuhnya dalam waktu 300 juta tahun mendatang.
-
Bagaimana Cincin Saturnus menghilang dari pandangan? Namun pada 2025 mendatang, Saturnus akan miring ke arah Bumi yang menyebabkan cincin Saturnus menjadi garis yang hampir tidak terlihat.
-
Kapan Cincin Saturnus akan menghilang dari pandangan? Berdasarkan laporan Fox News dan New York Post, Rabu (8/11), mulai bulan Maret 2025 cincin yang merupakan ciri khas dari Saturnus ini akan menghilang dari pandangan.
-
Apa yang terjadi pada Cincin Saturnus di tahun 2025? Pada bulan Maret 2025, sudut ini akan mencapai 0 derajat. Sehingga melihat cincin Saturnus akan serupa dengan melihat selembar kertas yang menghadap ke atas ketika ditempatkan di ujung lapangan sepak bola.
-
Apa yang ditemukan pada catatan geologi bumi tentang cincin Saturnus? 'Selama jutaan tahun, material dari cincin ini secara bertahap jatuh ke Bumi, menciptakan lonjakan dampak meteorit yang diamati dalam catatan geologi,' Profesor Tomkins menjelaskan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari IFL Science, Rabu (18/9). 'Kami juga melihat bahwa lapisan-lapisan batuan sedimen dari periode ini mengandung sejumlah besar puing meteorit.'
-
Apa yang ditemukan di Saturnus? Sampel ini dipercaya memiliki banyak senyawa organik sebagai pembangun kehidupan di planet itu.
Cincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Penyebab dan Kapan Waktunya
NASA mengkonfirmasi tujuh cicin Planet Saturnus yang berbeda akan menghilang dari pandangan, tepatnya pada Maret 2025. Fenomena ini disebabkan oleh rotasi planet pada sumbu.
Menurut NASA, Saturnus bukanlah satu-satunya planet yang memiliki cincin, namun cincin pada planet Saturnus dapat dikatakan paling spektakuler dan kompleks.
Penelitian NASA pada 2018 yang dilakukan dengan misi voyager 1 dan 2, mengkonfirmasi Saturnus akan kehilangannya cincinnya.
Hal tersebut dikarenakan cincin ini ditarik ke dalam Saturnus oleh gravitasi. Pengaruhnya, terjadi hujan debu partikel es karena medan magnet Saturnus.
Kapan Cincin Saturnus akan Menghilang Sepenuhnya?
Cincin tersebut menjadi rumah bagi banyak fragmen es dan diselimuti oleh lapisan debu.
Meskipun usia sebenarnya masih menjadi topik perdebatan, penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan cincin-cincin tersebut merupakan fenomena baru dalam panorama kosmik, mungkin terbentuk hanya 400 juta tahun lalu dan menjadikannya lebih muda daripada sepersepuluh usia Saturnus.
“Cincin hujan” dikenal dapat menghasilkan air dengan jumlah yang cukup besar atau dapat memenuhi kolam renang ukuran olimpiade hanya dalam waktu setengah jam. James O’Donoghue, dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA mengatakan hal itu menyebabkan cincin-cincin Saturnus dapat menghilang dalam waktu 300 juta tahun.
Selain itu, pesawat Antariksa Cassini juga menjelaskan materi cincin yang jatuh ke khatulistiwa planet ini dapat menyebabkan cincin-cincin itu lenyap bahkan lebih cepat, yaitu dalam 100 juta tahun.
Sehari di Saturnus, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk satu rotasi hanya berlangsung 10,7 jam, tetapi dibutuhkan sekitar 29,4 tahun Bumi untuk menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari. Efek dari rotasi juga membuat Saturnus mengalami musim, selayaknya Bumi.
Saturnus memiliki 45 Bulan
Penelitian terbaru mengungkap baru-baru ini ditemukan 62 bulan. Jumlah ini melampaui bulan-bulan Jupiter yang hanya 95. Meskipun awalnya Jupiter mengungguli Saturnus dalam jumlah bulan, penemuan baru telah meningkatkan total bulan yang mengorbit Saturnus.
Bulan Saturnus, Enceladus, baru-baru ini menarik perhatian Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dengan melepaskan awan uap air yang besar dan mungkin mengandung bahan kimia yang diperlukan untuk kehidupan yang berasal dari di bawah permukaannya yang berlapis es.
JWST telah mengungkapkan materi itu disemprotkan sangat amat jauh ke ruang angkasa daripada yang diyakini sebelumnya. Bahkan, itu meluas beberapa kali lipat dari ukuran sebenarnya Enceladus itu sendiri.