Gerhana Matahari Cincin Dijadwalkan Muncul 2 Oktober 2024, Lokasi Lihat Paling Bagus Ada di Sini
Gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024 dinilai istimewa, karena gerhana ini terjadi setelah gerhana besar Amerika Utara pada 8 April 2024 lalu.
Gerhana matahari cincin dijadwalkan terjadi pada 2 Oktober 2024. Pada saat itu, bulan akan menutupi matahari di siang hari, menghalangi cahaya yang mencapai bumi. Wilayah yang terkena dampak akan merasakan suasana malam untuk sejenak.
Menurut Space yang dikutip pada Kamis (26/9), gerhana ini akan melintasi Samudera Pasifik serta bagian selatan Amerika Selatan. Titik pengamatan terbaik akan berada di Samudera Pasifik, di mana bulan akan menutupi sekitar 93 persen dari matahari, menciptakan fenomena 'cincin api' selama 7 menit dan 25 detik.
-
Di mana gerhana matahari total bisa dilihat? Sayangnya, fenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
-
Kapan gerhana matahari total 2024 terjadi? Gerhana matahari total 2024 akan terjadi pada 8 April 2024.
-
Kenapa gerhana bulan penting di 2024? Selain karena banyak peristiwa yang menghiasi langit di Bumi, sejumlah peristiwa tersebut nantinya juga memiliki nilai dan arti tersendiri di bidang astronomi, ekologi, dan bahkan cerita rakyat.
-
Kapan gerhana matahari terjadi? Gerhana matahari telah menjadi peristiwa alam yang memikat manusia sejak zaman kuno.
-
Di mana saja gerhana bulan penumbra bisa terlihat? Gerhana ini akan terlihat di banyak bagian dunia, termasuk sebagian besar Eropa, Asia Timur/Laut, sebagian besar Australia, sebagian besar Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, Arktik, dan Antartika.
-
Dimana jalur gerhana matahari total 2024? Jalur gerhana ini akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Gerhana matahari cincin pada 2 Oktober 2024 memiliki lintasan yang cukup panjang dan lebar. Gerhana ini akan mulai terlihat di selatan Hawaii di Samudra Pasifik Utara dan berakhir di utara Georgia Selatan di Samudra Atlantik Selatan.
Total jarak yang ditempuh mencapai 14.163 kilometer, dengan lebar lintasan antara 265 hingga 331 km. Hanya sedikit wilayah daratan yang dilalui, yakni Rapa Nui (Pulau Paskah) serta bagian selatan Chili dan Argentina di Amerika Selatan yang terletak dalam lintasan cincin tersebut.
Gerhana matahari cincin pada 2 Oktober 2024 dianggap istimewa karena terjadi setelah gerhana besar di Amerika Utara pada 8 April 2024. Selain itu, durasi gerhana ini jauh lebih lama dibandingkan dengan gerhana matahari cincin terakhir yang terjadi pada 14 Oktober 2023, yang hanya berlangsung selama 4 menit 52 detik. Sayangnya, masyarakat Indonesia tidak akan dapat menyaksikan secara langsung momen ketika matahari tertutupi oleh bulan.
Proses Pembentukan Gerhana Matahari Cincin
Menurut informasi yang dirilis oleh NASA pada Kamis (26/9), gerhana matahari cincin terjadi ketika piringan bulan hanya menutupi sebagian piringan matahari pada saat puncak gerhana.
Fenomena ini muncul karena ukuran piringan bulan lebih kecil dibandingkan dengan piringan matahari. Akibatnya, tidak seluruh piringan matahari tertutup oleh bulan, sehingga bagian yang tidak tertutup akan terlihat bercahaya seperti sebuah cincin.
Gerhana matahari cincin berlangsung ketika bulan berada pada jarak terjauh dari bumi, membuatnya tampak lebih kecil dan tidak dapat menutupi seluruh permukaan matahari. Fase pertama, yang dikenal sebagai kontak pertama, menandai awal dari gerhana matahari sebagian.
Pada fase ini, bayangan bulan mulai terlihat di depan matahari, menciptakan ilusi seolah-olah matahari dimakan sebagian oleh bulan. Kontak kedua adalah fase di mana bentuk cincin mulai tampak jelas, dan pada titik ini, cincin terlihat seolah-olah memiliki permata di salah satu ujungnya.
Setelah fase ini, bulan akan berada tepat di tengah bayangan matahari, dan kontak ketiga menandakan bahwa gerhana matahari cincin telah berakhir, di mana bulan perlahan-lahan mulai menjauh dari matahari.