Perlukah Orang yang Telah Divaksinasi Penuh Memakai Masker Lagi?
Ketika varian Delta menulari orang-orang yang tidak divaksinasi, banyak orang yang telah divaksinasi penuh mulai khawatir. Apakah saatnya untuk memakai masker lagi?
Ketika varian Delta menulari orang-orang yang tidak divaksinasi, banyak orang yang telah divaksinasi penuh mulai khawatir. Apakah saatnya untuk memakai masker lagi?
Sebagian besar pakar sepakat masker masih menjadi tindakan pencegahan yang bijak di tempat-tempat tertentu baik bagi orang yang telah divaksinasi maupun yang belum. Seberapa sering Anda memakai masker akan bergantung pada toleransi dan risiko kesehatan personal Anda, angka infeksi dan vaksinasi di lingkungan Anda, dan dengan siapa Anda menghabiskan waktu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Aturan apa yang baru saja dicabut oleh pemerintah tentang penggunaan masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Intinya adalah ini: Orang yang telah divaksinasi penuh terlindungi dari penyakit parah dan rawat inap karena Covid-19, dan tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100 persen.
Sepanjang masih banyak yang belum divaksinasi dan terus menyebarkan virus corona, orang yang telah divaksinasi akan terpapar varian Delta, dan persentase kecil dari mereka akan mengalami apa yang disebut infeksi terobosan. Berikut jawaban-jawaban untuk sejumlah pertanyaan umum terkait bagaimana Anda bisa melindungi diri sendiri dan mengurangi risiko terinfeksi, seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (25/7).
Kapan seharusnya orang yang telah divaksinasi memakai masker?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah orang yang bersama saya juga telah divaksinasi? Berapa angka kasus dan vaksinasi di lingkungan saya? Apakah saya akan berada di dalam ruangan yang berventilasi buruk, atau di luar? Akankah peningkatan risiko paparan berlangsung selama beberapa menit atau berjam-jam? Apa risiko pribadi saya (atau risiko orang di sekitar saya) untuk komplikasi dari Covid-19?
Para ahli sepakat jika semua orang yang bersama Anda divaksinasi dan bebas gejala, Anda tidak perlu memakai masker.
“Saya tidak memakai masker saat nongkrong dengan orang yang telah divaksinasi,” kata Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr. Ashish K. Jha.
“Bahkan saya tidak memikirkannya. Saya berangkat ke kantor dengan segerombolan orang, dan mereka semua telah divaksinasi. Saya tidak mengkhawatirkannya.”
Tapi ketika Anda mulai berada di ruang-ruang publik tertutup di mana Anda berisiko besar bertemu orang yang belum divaksinasi, masker mungkin merupakan ide yang bagus.
Divaksinasi sepenuhnya tetap merupakan perlindungan terkuat terhadap Covid-19, tetapi risikonya bersifat kumulatif. Semakin banyak peluang yang Anda berikan kepada virus untuk menantang antibodi yang Anda hasilkan dari vaksin Anda, semakin tinggi risiko Anda bersentuhan dengan paparan yang cukup besar sehingga virus akan menembus penghalang pelindung yang dihasilkan oleh vaksin Anda.
Oleh karena itu, tingkat kasus dan tingkat vaksinasi di komunitas Anda adalah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kebutuhan akan masker.
Terakhir, masker lebih penting di dalam ruangan yang berventilasi buruk daripada di luar ruangan, di mana risiko infeksi sangat rendah. Dr. Jha mengatakan dia baru-baru ini pergi ke kedai kopi, membuka maskernya, karena di daerahnya, tingkat infeksi rendah dan tingkat vaksinasi tinggi, dan dia hanya ada di sana selama beberapa menit.
Mempertimbangkan risiko personal juga penting. Jika Anda lebih tua atau kekebalan Anda bermasalah, respons antibodi Anda terhadap vaksin mungkin tidak sekuat respons pada anak muda. Menghindari tempat-tempat ramai dan memakai masker adalah ide yang bagus ketika berada di dalam ruangan dan tidak mengetahui status vaksinasi orang-orang di sekitar Anda.
Mengapa varian Delta mendorong para ahli memikirkan kembali panduan memakai masker?
Ketika Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengumumkan orang yang telah divaksinasi bisa berhenti memakai masker, angka kasus menurun, tingkat vaksinasi meningkat, dan belum ada laporan temuan varian Delta. Sejak saat itu, Delta kemudian menyebar cepat dan sekarang merupakan 83 persen dari kasus Covid-19 di AS.
Orang yang terinfeksi varian Delta diketahui melepaskan tingkat virus yang jauh lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan varian virus corona sebelumnya. Sebuah penelitian pendahuluan memperkirakan viral load atau beban virus 1.000 kali lebih besar pada orang dengan varian Delta. Beban virus yang tinggi ini memberi virus lebih banyak kesempatan untuk menantang antibodi Anda dan menerobos perlindungan vaksin Anda.
Apakah aman bagi orang-orang telah divaksinasi pergi ke restoran, museum, bioskop, pesta pernikahan atau keramaian lainnya?
Jawabannya tergantung pada toleransi risiko personal Anda dan tingkat vaksinasi dan kasus Covid-19 di komunitas Anda. Lebih banyak waktu yang Anda habiskan dengan orang yang belum divaksinasi di ruang-ruang tertutup dalam waktu yang lama, semakin tinggi risiko Anda terpapar varian Delta, atau varian lainnya.
Berada di pertemuan besar memberikan risiko lebih besar terinfeksi virus corona, bahkan walaupun Anda telah divaksinasi.
Namun vaksinasi penuh tampaknya sekitar 90 persen efektif untuk mencegah penyakit serius dan rawat inap akibat Covid-19, termasuk varian Delta. Namun, jika Anda berisiko sangat tinggi untuk komplikasi karena Covid-19, Anda harus mempertimbangkan untuk menghindari situasi berisiko dan memakai masker ketika status vaksinasi orang-orang di sekitar Anda tidak diketahui.
Orang sehat yang divaksinasi yang berisiko rendah mengalami komplikasi harus memutuskan tingkat risiko pribadi apa yang ingin mereka toleransi. Mengenakan masker pada pertemuan dalam ruangan yang lebih besar akan menurunkan risiko infeksi. Jika Anda sehat dan divaksinasi tetapi merawat orang tua yang lanjut usia atau menghabiskan waktu bersama orang lain yang berisiko tinggi, Anda harus mempertimbangkan risiko mereka juga saat memutuskan apakah akan menghadiri acara atau memakai masker.
“Kalau ke tempat umum, saya biasanya pakai masker,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Tropis Nasional di Baylor College of Medicine dan salah satu direktur Pusat Pengembangan Vaksin di Rumah Sakit Anak Texas, Dr. Peter Hotez.
Infeksi terobosan
Infeksi terobosan mendapat banyak perhatian karena orang yang divaksinasi membicarakannya di media sosial. Ketika kelompok infeksi terobosan terjadi, kasus itu juga dilaporkan dalam jurnal ilmiah atau media.
Tetapi penting untuk diingat bahwa sementara kasus terobosan relatif jarang, namun masih bisa terjadi tidak peduli vaksin apa yang Anda dapatkan.
“Tidak ada vaksin yang 100 persen efektif untuk mencegah penyakit pada orang yang divaksinasi,” jelas CDC di situs webnya.
“Akan ada sebagian kecil dari orang yang divaksinasi lengkap yang masih sakit, dirawat di rumah sakit atau meninggal karena Covid-19.”
Kasus terobosan tidak berarti vaksin Anda tidak bekerja. Faktanya, sebagian besar kasus infeksi terobosan tidak menimbulkan gejala atau hanya penyakit ringan, yang menunjukkan bahwa vaksin bekerja dengan baik untuk mencegah penyakit serius akibat Covid-19.
Pada 12 Juli, lebih dari 159 juta orang di Amerika Serikat telah divaksinasi penuh. Dari jumlah tersebut, hanya 5.492 kasus terobosan yang mengakibatkan penyakit serius, termasuk 1.063 yang meninggal. Angka itu kurang dari 0,0007 persen dari populasi yang divaksinasi. Sementara itu, 99 persen kematian akibat Covid-19 termasuk di antara yang tidak divaksinasi.
Seberapa sering orang yang telah divaksinasi dites untuk Covid-19?
Jika Anda telah divaksinasi penuh dan Anda tahu telah terpapar seseorang yang positif Covid-19, sebaiknya melakukan tes, walaupun tidak merasakan gejala.
Dan jika Anda memiliki gejala pilek atau tanda infeksi lainnya, para ahli sepakat Anda harus dites.
(mdk/pan)