Pertama kalinya, Saudi jatuhkan vonis hukuman mati kepada aktivis HAM perempuan
Ghomgham sendiri diyakini menjadi target karena berperan besar dalam aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang digelar di wilayah Qatif sejak 2011 lalu.
Aktivis hak asasi manusia Arab Saudi, Israa al-Ghomgham, akan muncul dalam sidang hari ini setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati terhadapnya dalam sidang rahasia Agustus lalu. Dalam sidang kali ini hakim akan menentukan rekomendasi hukuman mati yang diajukan oleh jaksa penuntut umum Saudi.
Pemenggalan kepala biasanya dipilih oleh pihak penegak hukum Saudi untuk keputusan hukuman mati, apabila telah diratifikasi oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
Dilansir dari laman Middle East Eye, Sabtu (27/10), Ghomgham (29 tahun) merupakan aktivis perempuan pertama yang akan dijatuhi hukuman mati. Dia dipenjara sejak 2015 lalu bersama dengan lima tahanan lain yang ditangkap bersamaan.
Perburuan terhadap para aktivis pembela HAM di Saudi semakin memburuk sejak Pangeran Muhammad bin Salman mewarisi tahta kerajaan tahun lalu. Meski sebelumnya Pangeran Muhammad diproyeksikan sebagai reformis, karena telah mencabut beberapa larangan ketat bagi perempuan, namun kini reputasi itu memudar.
Terlebih dengan adanya kasus wartawan Jamal Khashoggi yang diduga dibunuh karena sering mengkritisi pemerintah Saudi. Khashoggi diklaim telah dibunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu dan mayatnya dimutilasi.
Ghomgham sendiri diyakini menjadi target karena berperan besar dalam aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang digelar di wilayah Qatif sejak 2011 lalu. Dia menuntut agar diskriminasi terhadap minoritas Syiah di negara itu diakhiri serta tahanan politik dibebaskan.
Ghomgham telah ditahan selama hampir tiga tahun di penjara al-Mabahith di Dammam, ibu kota Provinsi Timur Arab Saudi, yang sebagian besar dihuni oleh minoritas Syiah. Tuduhan yang diajukan terhadap Ghomgham sebagian besar terkait dengan partisipasinya dalam protes damai serta dokumentasi mereka di media sosial.
Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa soal Saudi (ESOHR) menyatakan bahwa putusan diberikan terhadap Ghomgham tidak independen dan hanya melayani kepentingan Raja Salman langsung. Selama berada dalam tahanan, Ghomgham bahkan tidak diberi pengacara.
Dia baru didampingi pengacara setelah ayahnya menulis petisi sumbangan untuk membayar pengacara sebesar 300 ribu riyal Saudi, dan seorang pengacara melihat petisi yang beredar di media sosial tersebut lalu menawarkan pelayanan pro bono
Menurut penghitungan terbaru oleh ESOHR, sebanyak 93 orang dieksekusi di Saudi pada 2018 atas tuduhan politik dan narkoba. Setidaknya 62 tahanan saat ini terancam hukuman mati, termasuk delapan anak di bawah umur.
Baca juga:
Turki ajukan ekstradisi untuk 18 orang tersangka pembunuhan Khashoggi
Terima Rp 9,4 triliun di rekening pribadi, Najib mengaku tak tahu dari mana asalnya
Tunangan Jamal Khashoggi tolak undangan Trump ke Gedung Putih
Serangan udara koalisi Saudi hantam Yaman, 21 warga sipil tewas
Kasus Khashoggi dinilai jadi keuntungan buat Erdogan