Pilot Lion Air yang jatuh di Karawang ingin bertugas di New Delhi
Dia bergabung dengan maskapai penerbangan murah Lion Air pada maret 2011 dan bertugas menerbangkan Boeing 737.
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang di terbangkan oleh Kapten Pilot Bhavye Suneja hari ini jatuh di perairan Tanjung Karawang setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jawa Barat.
Suneja (31) adalah warga Mayur Vihar, Delhi timur, India, yang lulus dari Sekolah Umum Ahicon pada tahun 2005. Dia bergabung dengan maskapai penerbangan murah Lion Air pada maret 2011 dan bertugas menerbangkan Boeing 737.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Kami berbicara Juli ini. Dia adalah orang yang sangat manis. Seorang pilot yang berpengalaman dengan insiden, tanpa catatan kecelakaan, dan kami ingin dia bergabung karena punya catatan baik. Dia hanya meminta untuk ditempatkan di kota asalnya, Delhi," ungkap Wakil Presiden Lion Air, yang dilansir dari Times of India, (29/10).
"Karena banyak pilot dari utara India yang ingin ditempatkan di Delhi, saya katakan kepada Suneja, jika dia terbang dengan kita selama setahun, saya akan pertimbangkan untuk menempatkannya di Delhi," tambah pejabat itu.
Dikutip dari laman LinkedIn milik Suneja, dia mulai bekerja di Lion Air sejak Maret 2011. Dia diketahui sudah menjalani kurang lebih 6.000 jam terbang.
Sebelum bergabung dengan Lion Air, Suneja menjadi pelatih pilot magang (trainee pilot) di maskapai Emirates, Dubai, selama 4 bulan, yakni terhitung dari September hingga Desember 2010.
Suneja pun telah mendapatkan lisensi penerbangan dari Bel-Air International, sekolah penerbangan di San Carlos, California, Amerika Serikat, setelah bergabung pada 2007 hingga 2009.
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610, dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang (Bangka Belitung) jatuh di perairan Karawang setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.20 WIB.
Pesawat tersebut jatuh setelah gagal melakukan pendaratan di air atau ditching setelah 13 menit mengudara.
Baca juga:
Keluarga korban keluhkan maskapai lambat informasikan Lion Air jatuh
Basarnas: Badan pesawat Lion Air JT610 belum ditemukan
Satu pegawai Ditjen Imigrasi tumpangi pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang
Lion Air pastikan bertanggung jawab pada keluarga korban pesawat JT 610
Pencarian penumpang pesawat Lion Air jatuh dilakukan selama 24 jam