Polemik Rencana Pembangunan Restoran di Lokasi Bom Bali Bikin Australia Gerah
Perdana Menteri Australia Scott Morrison akhir bulan lalu menyampaikan rasa keberatannya atas keputusan pemerintah kabupaten Badung yang mengizinkan rencana pembangunan restoran di lokasi itu.
Sebuah papan informasi terpampang di lokasi seluas 800 meter persegi di Jalan Raya Legian, Kabupaten Badung, Bali, yang tersohor itu. Di papan itu tertulis:
"Nama Kegiatan: Proyek Pembangunan Restaurant dan Monument
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Apa yang ditemukan di pantai selatan Australia? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Kapan daratan kuno di lepas pantai Australia terendam? Norman dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa ketika Zaman Es terakhir berakhir sekitar 18.000 tahun yang lalu, pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan air laut, yang menenggelamkan sebagian besar benua di dunia.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia? Indonesia akan bertanding melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada Selasa (10/09).
Badan Usaha: PT Hotel Cianjur Asri
Lokasi Kegiatan: Jl Raya Legian, Lingkungan Pangabetan, Kelurahan Kota, Kecamatan Kota, Kabupaten Badung
Luas Bangunan: 700 m2".
Lokasi bekas peristiwa yang dikenal dengan Bom Bali itu rupanya akan dibangun sebuah restoran lima lantai dan monumen di lantai paling atasnya.
Pada malam 12 Oktober 17 tahun lalu bom meledak di lokasi yang dulunya bernama Sari Club itu. Tidak kurang 202 orang tewas, termasuk 88 warga Australia.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison akhir bulan lalu menyampaikan rasa keberatannya atas keputusan pemerintah kabupaten Badung yang mengizinkan rencana pembangunan restoran di lokasi itu.
"Ini bukan keputusan pemerintah Indonesia di tingkat nasional. Sudah ada komunikasi antara kedua kementerian luar negeri soal ini. Dan konsul jenderal kami sudah bekerja keras untuk menangani masalah ini," kata dia, seperti dikutip laman the Sydney Morning Herald, 26 April lalu.
Para penyintas dan keluarga korban Bom Bali asal Australia juga sudah menyampaikan keluhannya atas rencana pembangunan restoran lima lantai itu.
Penyintas Bom Bali asal Australia Jan Laczynski mengatakan gubernur Bali sebelumnya sudah berjanji kepada dia, pada saat peringatan 10 tahun Bom Bali, lokasi itu tidak akan dibangun.
"Ini sangat mengagetkan dan tiba-tiba saja. Kami berharap sebuah taman perdamaian dibangun di lokasi itu," kata dia.
"Itu sangat aneh, ide bahwa orang akan masuk ke dalam restoran dan klub malam untuk menuju ke tugu peringatan itu aneh. Membangun restoran lima lantai dan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa di situ itu aneh."
©Amilia Rosa
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Pemerintah Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan mengatakan, pemkab memberi izin pembangunan restoran itu karena tanah lokasi itu milik pribadi.
"Tanah ini milik individu, properti pribadi. Kami tidak bisa mencegah pemilik untuk membangun tanah ini dan undang-undang mengizinkan," kata Aryawan kepada kantor berita AFP, seperti dilansir laman Channel News Asia, akhir bulan lalu.
Australia menjadi negara dengan korban tewas terbanyak dalam peristiwa Bom Bali itu. Kelompok teror Jemaah Islamiyah yang punya kaitan dengan Al Qaidah melakukan aksi bom bunuh diri yang menewaskan warga dari 21 negara itu, termasuk 38 di antaranya orang Indonesia.
Aryawan mengatakan lokasi di jantung Kuta Bali itu kosong sejak 2002 dan izin pembangunan itu akan berlaku sampai 30 tahun.
Bangunan lima lantai itu nantinya akan terdiri dari restoran, kantor, dan monumen di lantai paling atas.
"Saya tahu banyak orang Australia tewas," kata Kepala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kuta, I Gusti Agung Made Agung. "Kalau mereka ingin membangun tugu peringatan, mereka harus membeli tanah itu."
Morrison mengatakan meski Australia keberatan namun mereka mengakui lokasi itu adalah bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia.
"Bagi 88 warga Australia dan keluarga mereka serta seluruh rakyat Australia, lokasi ini adalah tempat sakral. Saya sangat terganggu dengan keputusan yang mengizinkan sebuah kompleks hiburan dibangun di lokasi itu. Ini memang ada di negara lain, mereka punya aturan sendiri. Mereka berdaulat dan berhak memutuskan apa saja. Tapi kami akan terus berusaha menyampaikan posisi kita dalam masalah ini."
"Kita harus ingat, banyak juga orang Indonesia tewas malam itu dan juga orang dari banyak negara lain. Kita sudah mendanai pembangunan Taman Perdamaian di lokasi itu untuk memperingati dan merefleksi," kata Morrison.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Nasir akhir bulan lalu mengatakan Kemlu belum mengetahui soal rencana pembangunan restoran itu.
"Saya belum tahu soal itu dan harus dicek dulu kepada pemerintah provinsi Bali mengapa mereka memutuskan akan membangun restoran di sana," kata Arrmanatha.
Baca juga:
Perdana Menteri Australia Dilempar Telur Saat Kampanye, ini Penyebabnya
Jokowi Dapat Ucapan Selamat Pemilu Indonesia Berjalan Demokratis dari PM Australia
Bule Australia Kerap Bikin Onar di Bali Bakal Dideportasi
Turis Australia Mabuk Bikin Onar di Bali, Lari-lari Bugil
5 Negara Pilih Pindahkan Ibu Kota, Inilah Penyebabnya
Australia Beri Imbalan Rp 109.000 Perangi 2 Juta Kucing Liar