Polisi-polisi ini harus patuhi larangan paling ganjil sedunia
Sebagai polisi yang harus menegakkan aturan, mereka harus mematuhi larangan-larangan itu.
Menjaga citra seorang polisi berwibawa tidak mudah. Tidak jarang mereka harus 'jaim' alias jaga image agar tetap terlihat elegan.
Wibawa yang dijaga tidak lain adalah untuk menunjukkan karisma mereka di depan publik sebagai pengayom masyarakat. Terbayang jadinya bila anggota berlaku ceplas-ceplos saat menggunakan seragam dinas kebesaran mereka.
Namun begitu, ada saja aturan terbilang 'lucu' yang digaungkan satuan kepolisian demi jaga image. Seperti tidak boleh menggunakan jejaring komunikasi WhatsApp, menumbuhkan janggut, hingga ngupil.
Semua terangkum dalam kumpulan berita berikut yang dilansir dari pelbagai sumber:
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Di mana Ria Ricis melapor ke polisi? Di sini saya merasa dirugikan dan sangat terancam tentunya
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
Polisi dan tentara Mesir dilarang berjenggot
Pengadilan Ibu Kota Kairo, Mesir, pada 2012 lalu memutuskan polisi dan tentara tidak diizinkan memelihara jenggot dan berambut panjang.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (5/7/2012), Keputusan ini menguatkan ketetapan Kementerian Dalam Negeri awal tahun ini. Polisi dan tentara memanjangkan jenggot dan rambut akan dikenakan sanksi dan dirujuk ke dewan disipliner.
Sepekan setelah Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim menetapkan hal itu, ia digugat sekelompok polisi berjenggot untuk membatalkan wacananya. "Mereka menganggap keputusan pengadilan melanggar kebebasan pribadi dan syariat Islam termaktub dalam Undang-undang Dasar Mesir 1971," tulis situs Egypt Independent.
Pegiat Islam menganggap jenggot tanda komitmen lelaki pada keimanannya. Mufti Agung Mesir Ali Gomaa menyatakan fatwa tentang jenggot itu bukan kewajiban muslim.
Kementerian Dalam Negeri disinyalir menggunakan pasal 42 undang-undang kepolisian. Polisi bersalah akan mendapat sanksi. Tapi undang-undang itu tidak menguraikan kesalahan secara jelas.
Situs itu juga mencatat putusan ini bertentangan dengan keputusan Pengadilan Alexandria membolehkan polisi dan tentara menumbuhkan jenggot. Bagi mereka tidak berkenan terhadap putusan ini bisa mengajukan banding.
Polisi Brasil dilarang buka WhatsApp
Kepolisian Brasil, tahun lalu, membuat surat edaran, melarang jajarannya menggunakan ponsel pintar saat bertugas.
Aturan ini dibuat karena Kepolisian Pusat Rio de Janeiro mendapat laporan banyak petugas keranjingan mengakses aplikasi pesan pendek Whatsapp. Tindakan ini dianggap membahayakan tugas aparat keamanan.
Seperti dilansir dari laman emirates247, memo internal itu menjelaskan pemakaian ponsel pintar atau tablet adalah "serangan serius terhadap integritas jajaran kepolisian."
"Sangat tidak biasa melihat jajaran petugas kepolisian yang 'menempel' pada ponsel mereka disaat jam kerja, ketika berpatroli atau sedang memblokade jalanan," seperti dikutip dari memo yang dikeluarkan pada 9 Oktober lalu.
Diketahui Brasil adalah satu negara teratas dalam penggunaan sosial media dan aplikasi pesan instan WhatsApp, yang mana menjadi pilihan utama komunikasi mereka. Diperkirakan 45 juta orang secara aktif menggunakan aplikasi kerap disebut WA itu setiap hari.
Warga di kota-kota besar Brasil sering mengeluhkan aparat yang asyik bersantai mengakses Whatsapp saat berpatroli maupun di pinggir jalan.
Polisi Filipina dilarang ngupil
Kepolisian Nasional Filipina mengumumkan memorandum kepada anggotanya agar selalu memberi kesan positif kepada masyarakat. Salah satu isi memo tersebut adalah larangan petugas mengupil, berswafoto, bermain game online, atau melakukan perenggangan tubuh saat bertugas.
Dikutip dari Philstar, Selasa (23/8), para polisi yang melanggar peraturan itu bakal dikenakan sanksi berat.
Kepala Inspektur Rolando Nana, yang juga Wakil Direktur Operasi Regional Kepolisian Filipina mengatakan polisi tugasnya untuk menjaga keamanan dalam negeri, bukan untuk memamerkan kehidupan mereka.
"Bermain game online, mengambil foto narsis sendiri atau bersama, memakan permen karet, berdiri dengan satu kaki, merenggangkan tubuh, menggaruk dan mengupil dilarang dilakukan seorang polisi. Tugas mereka itu untuk menjaga keamanan nasional, bukan untuk pergi ke bioskop, makan di restoran, tidur, merokok atau membaca koran saja," katanya.
Saat ini, provost polisi Filipina sudah melakukan patroli menyusuri dunia maya, salah satunya dalam situs berbagi Facebook. Hasilnya, sejumlah petugas kepolisian diberikan sanksi karena kedapatan melanggar disiplin.
Sekitar 85 persen petugas kepolisian juga dikerahkan di jalan-jalan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan visibilitas polisi, sekaligus mengekang kejahatan di jalan.
Polwan Rusia dilarang pakai rok terlalu pendek
Kementerian Dalam Negeri Rusia pada 2014 mengumumkan larangan pakaian seragam polisi wanita yang terlalu pendek.
"Hal pertama yang orang lihat ketika bertemu adalah pakaiannya. Bagi polwan yang sedang bertugas maka pakaian yang rapi dan sopan itu penting. Semakin hari kita melihat banyak petugas yang pakaiannya tidak sopan," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Sergei Gerasimov, seperti dikutip koran Izvestia dan dilansir situs the Huffington Post.
Harian the Moscow Times melaporkan, larangan teranyar itu muncul setelah belakangan ada tren para polwan memakai rok yang terlalu pendek.
Â
(mdk/pan)