Putin Lebih Mungkin Luncurkan Perang Nuklir daripada Terima Kekalahan di Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin dinilai lebih mungkin untuk meluncurkan perang nuklir daripada menerima kekalahan dalam perang di Ukraina. Klaim ini disampaikan seorang editor ternama televisi pemerintah Rusia, Margarita Sinyoman.
Presiden Rusia, Vladimir Putin dinilai lebih mungkin untuk meluncurkan perang nuklir daripada menerima kekalahan dalam perang di Ukraina. Klaim ini disampaikan seorang editor ternama televisi pemerintah Rusia, Margarita Sinyoman.
Editor stasiun televisi Russia Today (RT) ini mengungkapkan hal tersebut dalam tayangan televisi pada Rabu malam. Simonyan juga dikenal sebagai bos media ternama Kremlin.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Bagaimana Putin menanggapi kritik Biden terhadap perang di Ukraina? Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
"Antara kami kalah di Ukraina atau Perang Dunia Ketiga dimulai. Menurut saya Perang Dunia Tiga lebih realistis," ujarnya, dikutip dari The Independent, Minggu (1/5).
"Hasil yang paling luar biasa, semua ini akan berakhir dengan serangan nuklir, tampak lebih mungkin menurut saya daripada rangkaian peristiwa lainnya," ujarnya di hadapan para panel ahli.
"Menurut saya di satu sisi ini mengerikan, tapi di sisi lain, memang seperti itu. Kita akan masuk surga, sementara mereka mati. Kita semua akan mati suatu hari."
Kemungkinan perang nuklir yang diklaim Simonyan muncul setelah komentar terbaru Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang mengatakan ancaman konflik nuklir seharusnya jangan diremehkan dan inti dari persetujuan apapun untuk mengakhiri perang di Ukraina akan sangat bergantung pada situasi di lapangan.
Sementara itu, saat Presiden Putin memperingatkan negara Barat jangan ikut campur dalam perang di Ukraina, dia menyebut rudal balistik antar benua (ICBM) Rusia sebagai Satan atau Setan.
"Kita semua punya alat untuk ini, yang tidak bisa dibanggakan orang lain. Dan kita tidak akan pamer. Kita akan menggunakannya jika diperlukan. Dan saya ingin semua orang tahu ini," jelas Putin.
"Kami telah mengambil semua keputusan terkait hal ini."
Pekan lalu, Rusia mengumumkan akan mengerahkan Satan II atau yang juga dikenal sebagai sistem ICBM Sarmat pada musim gugur, yang hulu ledaknya bisa menjangkau Inggris juga Eropa dan AS. Sarmat mampu membawa satu atau lebih hulu ledak nuklir.
Baca juga:
Warga Negara Amerika Tewas Saat Ikut Bertempur di Ukraina
Upaya Diplomatik Jokowi Undang Rusia & Ukraina Dinilai Demi Jaga Keutuhan G20
Jokowi: Putin akan Datang ke Indonesia Hadiri KTT G20
VIDEO: Respon Presiden Putin Setelah Dihubungi Presiden Jokowi Soal Rusia dan Ukraina
Jokowi Tolak Permintaan Presiden Ukraina untuk Bantuan Senjata: Konstitusi Melarang
Jokowi Telepon Presiden Portugal: Bahas Kerja Sama Hingga Situasi Ukraina