Putin Ucapkan Terima Kasih Pada Trump Soal Informasi Serangan Teroris di Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telepon karena berbagi informasi intelijen terkait rencana serangan teroris di Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telepon karena berbagi informasi intelijen terkait rencana serangan teroris di Rusia. Atas informasi tersebut, serangan bisa dicegah. Demikian disampaikan Kremlin.
Dinas Keamanan Federal kemudian mengkonfirmasi bahwa informasi yang diberikan AS mengarahkan pada penangkapan dua warga Rusia yang merencanakan serangan teroris di tempat-tempat umum di St. Petersburg selama perayaan tahun baru. Demikian dilansir dari Russia Today, Senin (30/12).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Pernyataan Kremlin tidak memberikan rincian lebih lanjut selain menyebutkan bahwa "berbagai masalah kepentingan bersama" dibahas selama pembicaraan telepon yang diinisiasi Moskow dan kedua pemimpin sepakat mempertahankan kerja sama bilateral dalam memerangi terorisme.
Pada Oktober, kepala FSB, Aleksandr Bortnikov, mengungkapkan hubungan antara dua agen keamanan kedua negara meningkat belakangan ini, khususnya dalam bidang keamanan siber dan lainnya. Dia mengatakan saat itu AS memberikan informasi tentang orang-orang yang merencanakan serangan teroris di Rusia.
Dua tahun lalu, Washington memperingatkan Moskow terkait rencana pengeboman di katedral utama di St. Petersburg, sementara Rusia secara aktif membantu AS dalam penyelidikan pengeboman Boston Marathon tahun 2013.
Meskipun "kadang-kadang politik menghalangi satu sama lain," tetapi tidak ketika kehidupan warga sipil tak berdosa dipertaruhkan, kata Chris Phillips, mantan Kepala Kantor Keamanan Nasional Penanggulangan Terorisme Inggris.
"Kita hidup di dunia yang saling terhubung sehingga sumber-sumber intelijen yang jelas dimiliki AS juga berurusan dengan orang-orang yang merencanakan insiden di St Petersburg," katanya kepada Russia Today.
(mdk/pan)