Raja Salman Ajak Negara Teluk Kerja Sama Hadapi Iran
Desakan Raja Salman itu disampaikan sehari setelah penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton, mengatakan Iran hampir pasti berada di balik sabotase empat kapal tanker.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mendesak negara-negara Teluk bekerja sama dalam menghadapi apa yang disebut sebagai "tindakan kriminal" Iran di wilayah tersebut.
"Campur tangan rezim Iran dalam urusan internal negara-negara di kawasan Teluk, pengembangan program nuklir dan rudal, dan ancamannya terhadap kebebasan pelayaran internasional adalah ancaman bagi pasokan minyak global," kata Raja Salman dalam sebuah pertemuan darurat di Kota Makkah kemarin.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
"Tindakan kriminal baru-baru ini ... mengharuskan kita semua bekerja serius untuk menjaga keamanan ... negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk)," lanjut sang raja, merujuk pada serangan baru-baru ini pada empat kapal tanker --dua di antaranya milik Arab Saudi-- di Teluk Persia.
Dilansir dari The Straits Times pada Jumat (31/5), desakan Raja Salman itu disampaikan sehari setelah penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton, mengatakan Iran hampir pasti berada di balik sabotase empat kapal tanker.
Sebaliknya, pemerintah Iran menolak keras tuduhan tersebut.
Sementara itu, pemberontak Yaman yang didukung Iran telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak (drone) ke Arab Saudi, di mana salah satunya mengakibatkan penghentian sementara operasional jaringan pipa minyak utama setempat.
Arab Saudi, sekutu terdekat AS di Timur Tengah, menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dari seluruh dunia Arab dan muslim untuk pertemuan darurat terkait konflik Teluk.
Arab Saudi menyerukan pembicaraan untuk membahas kebuntuan dengan Iran dan cara-cara mengisolasi Teheran di tengah kekhawatiran konfrontasi militer.
Eskalasi tensi antara negara-negara Teluk dengan Iran juga dihiasi oleh pengaruh AS yang mendukung sekutu Arab-nya.
Washington telah meningkatkan sanksi dan kehadiran militernya di dekat Iran menyusul penarikan diri AS dari Kesepakatan Nuklir Iran (JCPOA 2015) serta insiden sabotase instalasi minyak di Teluk.
Pertemuan darurat GCC juga terjadi setelah eskalasi serangan udara dalam Perang Yaman --yang disebut-sebut sebagai lahan konflik proksi Saudi dan Iran-- baru-baru ini.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)