Rusia Beri Sinyal Putin Bersedia Bertemu Joe Biden di KTT G20 Bali
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan timpalannya dari Amerika Serikat, Joe Biden kemungkinan akan bertemu di sela KTT G20 di Bali pada November mendatang.
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan timpalannya dari Amerika Serikat, Joe Biden kemungkinan akan bertemu di sela KTT G20 di Bali pada November mendatang jika Washington ingin berpartisipasi dalam acara puncak tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Kami tidak pernah menolak pertemuan, dan usulan semacam itu datang, kami akan mempertimbangkannya," jelas Lavrov dalam wawancara dengan televisi Rusia pada Selasa, dikutip dari laman Russia Today.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang hubungannya dengan Biden? Putin menuturkan Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun yang mendapat kepercayaan rakyat AS dan memenangkan kursi presiden.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Putin menanggapi kritik Biden terhadap perang di Ukraina? Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Mengapa Putin lebih suka Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
Lavrov menekankan, sejauh ini belum ada usulan dari AS terkait pertemuan tersebut.
Pada Kamis lalu, ketika ditanya terkait kemungkinan pertemuan bilateral, Biden tidak mengesampingkan hal tersebut dan mengatakan "lihat nanti".
Terkait klaim bahwa pemerintah AS sedang berusaha untuk menyelesaikan kebuntuan dengan Rusia atas krisis Ukraina dan posisi Moskow yang mencegah negosiasi damai, Lavrov membantah hal tersebut.
"Kami belum menerima usulan serius untuk berhubungan. Ada beberapa pendekatan setengah hati, yang juga tidak kami tolak dan menyarankan agar orang-orang, yang ingin terlibat dengan kami dalam diplomasi pintu belakang, merumuskan usulan konkret," jelas Lavrov.
Dia menambahkan, para calon mediator tidak merespons dengan baik.
Lavrov juga mengungkapkan skeptisisme perundingan dengan AS bisa menghasilkan hal substansial terkait Ukraina, mengingat sejumlah keadaan. Dia menjelaskan, AS sejak lama menjadi pihak "de fakto" dalam konflik tersebut dengan mempersenjatai militer Ukraina dan menyiapkan informasi intelijen.
Baca juga:
Akankah Putin dan Zelenskyy Bertemu di KTT G20 Bali?
Gubernur Bali akan Terapkan WFH dan Sekolah Daring saat Puncak G20
Tak Hanya Resesi, Dunia Dihadapkan dengan Ancaman Perang Nuklir
Isu Geopolitik Jadi Pembahasan Alot di Presidensi G20
Vladimir Putin Berikan Kewarganegaraan Rusia untuk Edward Snowden
Putin Perberat Hukuman Bagi Warga yang Tolak Ikut Perang di Ukraina
Joe Biden: Dunia di Ambang Kiamat Nuklir
Joe Biden Ancam Putin Jangan Gunakan Senjata Pemusnah Massal di Ukraina
Joe Biden Tolak Sebut Rusia sebagai Negara Pendukung Terorisme