Saudi, Qatar, dan Iran Sebut Israel Provokator Penyebab Konflik Terbaru dengan Palestina
Hamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Pemerintah Arab Saudi, Qatar, dan Iran menyalahkan Israel atas meningkatnya konflik dengan kelompok militan Hamas Palestina sejak Sabtu lalu.
Saudi, Qatar, dan Iran Sebut Israel Provokator Penyebab Konflik Terbaru dengan Palestina
Hamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza pada Sabtu pagi, seperti dilaporkan oleh media lokal Israel dan pemerintah Palestina.
Sementara para pemimpin di Amerika Serikat dan Eropa segera mengecam serangan tersebut dan memberikan dukungan kepada Israel, tiga negara Timur Tengah ini mengkritik Israel atas perlakuannya terhadap Palestina.
- Kelompok Houthi Yaman Bajak Kapal Israel dan Sandera 25 Awak di Laut Merah
- Konflik Palestina-Israel Kembali Memanas, PMI Sigap Kirim Bantuan Medis Senilai Rp2,9 Miliar untuk Warga Gaza
- "Kami Satu Bangsa, Satu Darah, Bahasa Kami Satu. Palestina akan Segera Merdeka"
- Konflik Israel-Palestina Memanas, Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI
Arab Saudi
“Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan cermat perkembangan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sejumlah kelompok Palestina dan pasukan pendudukan Israel, yang telah mengakibatkan tingkat kekerasan yang tinggi di sejumlah garis depan,” ungkap Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan.
“Kerajaan mengingatkan akan peringatan berulang-ulang tentang bahaya ledakan situasi sebagai akibat dari pendudukan yang berkelanjutan, dan perampasan hak-hak sah rakyat Palestina, dan pengulangan provokasi sistematis terhadap kesuciannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Kecaman ini muncul ketika pemerintah Israel dan Arab Saudi tengah berusaha memperbaiki hubungan mereka dalam beberapa tahun terakhir atas dorongan dari Amerika Serikat.
Dukungan Iran
Sementara itu, seorang penasihat senior pemerintah Iran dengan tegas mendukung Hamas dalam konflik ini, menjadi dukungan paling langsung untuk kelompok militan Palestina dari pejabat pemerintah mana pun di seluruh dunia.
“Kami mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina,” ujar penasihat Yahya Rahim Safavi, seperti yang dilaporkan oleh media pemerintah melalui Reuters. “Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem.”
Media pemerintah Iran menunjukkan video anggota parlemen yang meneriakkan dukungan untuk Hamas pada hari Sabtu, dengan kata-kata “Kematian bagi Israel” dan “Palestina menang, Israel akan hancur”.
Iran selama ini diketahui mendanai dan memasok Hamas selama bertahun-tahun sebagai bagian dari konflik berkepanjangan dengan Israel.
Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyalahkan Israel atas kekerasan dua hari terakhir.
"Kementerian Luar Negeri menyatakan Israel sendiri yang bertanggung jawab atas eskalasi saat ini akibat pelanggaran berkelanjutan terhadap hak-hak rakyat Palestina, dan yang terbaru adalah serangan berulang terhadap Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel," demikian pernyataan kementerian tersebut.
Kekerasan meletus di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada bulan April, masjid suci ketiga bagi umat Islam. Dalam beberapa hari pertempuran, polisi Israel menyerbu masjid tersebut dan menangkap puluhan jemaah. Kekerasan di masjid tersebut telah memicu ketegangan yang tinggi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut konflik ini sebagai "perang" dalam pidato publiknya pada Sabtu pagi (7/10).
Amerika Serikat telah berjanji untuk mendukung Israel, dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pemerintah akan memastikan Israel "memiliki apa yang diperlukan untuk mempertahankan diri."