Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina
"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Ada potensi bangkitnya kembali kelompok terorisme.
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajaran untuk waspada terhadap dampak memanasnya konflik Palestina-Israel terhadap kondisi dalam negeri. Terlebih, ada potensi bangkitnya kembali kelompok terorisme. "Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris, dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," kata Sigit disela-sela kegiatan Apel Kasatwil di Hotel The Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu (1/11).
Selain itu, jenderal bintang empat juga menyebut, Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri telah mengamankan 59 orang terduga teroris. Penangkapan ini untuk menjaga jalannya kontestasi Pilpres 2024 dan sebagai upaya antisipasi ancaman terorisme imbas konflik Palestina-Israel.
"Ini semua menjadi bagian yang harus kita rencanakan, kita persiapakan. Sehingga, seluruh tantangan yang muncul, seluruh masalah yang muncul dari tahapan Pemilu, eskalasi global yang kemudian terdampak ke dalam situasi dalam negeri dan berbagai macam kebijakan pembangunan harus kita kawal. Semuanya harus berjalan," ujarnya.
"Apabila ada tanda-tanda yang berdampak akan mengganggu apakah itu tahapan apakah itu proses pembangunan atau hal hal lain ya kita segera mengambil langkah. Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengan baik dan semuanya bisa berjalan aman," pungkasnya.
Tangkap 59 tersangka teroris selama Oktober 2023
Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 59 tersangka teroris selama Oktober 2023. Tersangka ditangkap dari pelbagai wilayah Indonesia.
Puluhan tersangka teroris ditangkap Densus 88 itu merupakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
Juru bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar mengatakan, 19 tersangka yang ditangkap Densus 88 pertama dari tanggal 2 sampai 23 Oktober merupakan jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah.
Aswin menyebut jaringan teroris yang masih eksis tersebut kerap kali beroperasi dengan menyebarkan propaganda radikal melalui media sosial. Jaringan tersebut tersebar di enam provinsi.
"Mereka adalah orang-orang atau personel yang menduduki jabatan struktural di organisasi Jamaah Islamiyah,"
ujar Aswin kepada wartawan, Selasa (31/10).