Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024
Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Polri bekerja sama dengan TNI dengan mengantisipasi daerah-daerah yang dianggap basis dari kelompok teroris.
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi gerakan terorisme pada saat kontestasi Oemilu 2024. Salah satu caranya yakni yang bersifat pencegahan dan mengamankan.
"Khususnya di tahun pemilu terhadap perkembangan teroris tentunya Polri khususnya dalam hal ini Densus 88 tentunya terus melakukan kegiatan mulai yang sifatnya sampai dengan hati yang saat ini kita lebih fokuskan menjadi langkah-langkah yang sifatnya pencegahan dan mengamankan," kata Sigit usai menghadiri HUT BNPT ke 13 di Djakarta Theater, Jumat (28/7).
merdeka.com
Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapat.
Salah satunya pada saat isu-isu yang berbau SARA bertebaran di media sosial.
"Strategi tersebut terus kami lanjutkan karena kami juga memahami bahwa ada potensi yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan kelompok teroris untuk menumpang. Kemudian dengan potensi-potensi yang mereka bisa ikut, khususnya pada saat terjadi perbedaan pendapat atau konflik, apalagi kemudian itu menggunakan isu-isu SARA, tentunya kami mengantisipasi," jelas Mantan Kabareskrim itu.
Ia menyebut langkah-langkah itu juga sempat diterapkan pada saat pengamanan acara-acara bertaraf internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 serta KTT ASEAN.
"Kami melakukan ini dalam menghadapi ancaman di beberapa event internasional antara lain KTT G20 dan KTT ASean kemarin dan Alhamdulillah bahwa di event-event besar tersebut sesuai dengan arahan bapak presiden tidak terjadi letupan sekecil apapun," jelas Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menyebut pihaknya akan melakukan pendekatan-pendekatan terhadap mantan napi teroris (Napiter) melalui pembinaan sambil menggandeng pihak-pihal terkait untuk terus melakukan langkah-langkah moderasi beragama. "Sehingga bahan-bahan (pemicu radikalisme) tersebut bisa kita cegah dan tentunya terhadap yang potensial dan mengarah kepada aksi-aksi yang tentunya akan berdampak membahayakan mengganggu jalannya proses pemilu biar kita melakukan penangkapan," tuturnya.Hal itu akan terus dilakukan pihaknya sambil bekerja sama dengan TNI dengan mengantisipasi daerah-daerah yang dianggap basis dari kelompok teroris.