Setelah 200 Tahun, DNA dari Rambut Beethoven Ungkap Penyebab Kematian yang Sebenarnya
Hasil pemeriksaan DNA dari rambut Beethoven mengungkap fakta mengejutkan dari sang komposer Jerman.
Maret 1827. Pada Senin malam yang berangin, komposer Jerman Ludwig van Beethoven meninggal dunia setelah sakit berkepanjangan.
Komposer kelas dunia itu tak bisa bangun dari tempat tidurnya sejak Natal tahun sebelumnya. Dia terserang penyakit kuning, anggota badan dan perutnya bengkak, setiap tarikan napasnya sungguh berat.
-
Kapan Beethoven meninggal? Penyakit-penyakit tersebut kemungkinan menjadi beberapa penyebab kematian Beethoven di umur 56.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di rambut Beethoven? Hasilnya, rambut tersebut mengandung konsentrasi timbal yang sangat tinggi dan juga tingkat arsenik dan merkuri/raksa yang tinggi.
-
Bagaimana cara para peneliti menganalisis rambut Beethoven? Dalam penelitian terbaru tersebut, para peneliti menganalisis DNA pada dua ikat rambut yang telah diautentikasi sebagai rambut milik Beethoven.
-
Mengapa tingkat timbal di rambut Beethoven sangat tinggi? Beethoven sangat gemar minuman anggur, bahkan sampai sebelum ia wafat. Ia bisa mengonsumsi satu botol anggur dalam satu hari. Pada waktu ia hidup, 1770—1827, tidak jarang produsen minuman anggur yang memasukkan timbal asetat ke dalam minuman sebagai pengawet dan pemanis.
-
Apa yang membuat Ludwig van Beethoven menjadi terkenal? Ia dikenal sebagai salah satu dari "Tiga Besar" komposer musik klasik, bersama dengan Mozart dan Haydn.Beethoven dianggap sebagai pionir dalam musik romantik, dengan karyanya yang memengaruhi generasi berikutnya dari komposer-komposer besar.
-
Kapan jaket kulit Einstein menjadi ciri khasnya? Pada tahun 1930-an, pakaian ini menjadi pakaian pokok dalam lemari pakaian minimalisnya dan menjadi bagian dari penampilan khasnya - tanpa kaus kaki, rambut panjang, dan jaket kulit.
Dikutip Sciencealert, saat rekan-rekannya sedang memilah barang-barang pribadi Beethoven, mereka menemukan sebuah dokumen yang ditulisnya seperempat abad sebelumnya. Beethoven menulis sebuah surat wasiat yang memohon saudara-saudaranya untuk mengungkapkan rincian kondisinya kepada publik.
Setelah hampir 2 abad kematiannya, para ahli akhirnya memenuhi wasiat komposer asal Jerman itu dan mulai melakukan penelitian. Namun, ternyata para ilmuwan telah menemukan hal mengejutkan dari DNA milik Beethoven.
Diare kronis
Selama hidup, diketahui Beethoven sangat menderita dengan kondisi gangguan pendengarannya itu. Sejak usia 22 tahun ia juga dikabarkan menderita sakit perut parah dan diare kronis.
Kini sudah bukan rahasia lagi telinga Beethoven sepenuhnya tuli saat dia berusia 40-an tahun.
Sementara itu, hasil penyelidikan forensik dari sejumput rambutnya menunjukkan Beethoven kemungkinan besar terinfeksi hepatitis B yang diperburuk dengan kebiasaan minumnya.
- Benarkah Dengarkan Musik Mozart Bikin Bayi Lebih Pintar? Ini Jawaban Blak-blakan Ilmuwan
- Misteri Kematian Beethoven Terkuak dari Penemuan Ini, Banyak Orang Tak Percaya
- Bikin Arkeolog Terperanjat, Gua Berusia 7.000 Tahun di Saudi Ini Dipenuhi Tumpukan Tulang Belulang
- Peristiwa 16 Desember: Kelahiran Ludwig van Beethoven, Komposer Legendaris Asal Jerman yang Tunarungu
"Tujuan utama kami adalah untuk mengungkap masalah kesehatan Beethoven, yang meliputi hilangnya pendengaran secara progresif, yang dimulai pada pertengahan hingga akhir usia 20-an dan akhirnya menyebabkannya tuli secara fungsional pada tahun 1818," jelas ahli biokimia Johannes Krause dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi di Jerman dalam sebuah pernyataan pers pada tahun 2023, saat hasil penelitian tersebut diumumkan.
Penyebab utama hilangnya pendengarannya tidak pernah diketahui, bahkan oleh dokter pribadinya, Dr Johann Adam Schmidt.
Apa yang bermula sebagai tinitus di usia 20-an, perlahan berubah menjadi berkurangnya toleransi terhadap suara keras, dan akhirnya kehilangan pendengaran pada nada tinggi, yang secara efektif mengakhiri karirnya sebagai artis pertunjukan.
Bagi seorang musisi, tidak ada yang lebih ironis. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada saudara-saudaranya, Beethoven mengakui ia "sangat menderita", sampai-sampai berpikir untuk bunuh diri.
Enam tahun sebelum kematiannya, indikasi pertama penyakit hatinya muncul, suatu penyakit yang diduga, setidaknya sebagian, menjadi penyebab kematiannya di usia yang relatif muda, 56 tahun.
Keturunan yang tidak cocok
Penelitian lebih lanjut yang membandingkan kromosom Y pada sampel rambut Beethoven dan kromosom milik kerabatnya yang masih memiliki garis keturunan ayah Beethoven.
Hasilnya menunjukkan hal yang mengejutkan. Ternyata tidak ada kecocokan antara Beethoven dengan generasi ayahnya.
"Penemuan ini menunjukkan adanya peristiwa paternitas ekstrapasang dalam garis paternalnya antara Hendrik van Beethoven di Kampenhout, Belgia sekitar tahun 1572 dan Ludwig van Beethoven tujuh generasi kemudian pada tahun 1770, di Bonn, Jerman," kata Tristan Begg, seorang antropolog biologi di Universitas Cambridge.
Penyelidikan lebih lanjut yang membandingkan kromosom Y dalam sampel rambut dengan keturunan modern dari garis paternal Beethoven menunjukkan ketidaksesuaian.
Ini menunjukkan adanya aktivitas seksual di luar nikah pada generasi sebelum kelahiran sang komposer.
“Temuan ini menunjukkan adanya peristiwa paternitas di luar pasangan dalam garis paternalnya antara konsepsi Hendrik van Beethoven di Kampenhout, Belgia sekitar tahun 1572 dan konsepsi Ludwig van Beethoven tujuh generasi kemudian pada tahun 1770 di Bonn, Jerman,” kata Tristan Begg, seorang antropolog biologi yang kini bekerja di Universitas Cambridge, Inggris.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti