Setelah teror 'balon darah' WNI di Australia diharap berhati-hati
KJRI Sydney memastikan pelayanan konsuler berjalan normal walau ada teror terkait Bali Nine.
Hari ini, Senin (3/3), terjadi teror pelemparan 10 balon berisi cairah merah mirip darah ke halaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Sydney, Australia. Diduga kuat, ini adalah aksi protes terhadap rencana Indonesia mengeksekusi mati Andrew Chan (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun), dua warga Australia yang memimpin penyelundupan narkoba bersama jaringan Bali Nine.
Merespon teror ini, pemerintah mengedarkan imbauan kepada WNI, termasuk seluruh staf diplomatik agar lebih berhati-hati, walau tetap diminta beraktivitas seperti biasa selama mukim di Negeri Kanguru.
Staf Kemlu Siti Sofiah menyatakan Konsul Akbar Makarti meminta seluruh pegawai Kementerian Luar Negeri di Sydney tetap bekerja hari ini walau terpasang garis polisi di halaman depan.
"Konjen RI ingatkan kembali kepada seluruh staf untuk tetap waspada seraya tetap melaksanakan tugas, termasuk pelayanan visa, kekonsuleran dan kemasyarakatan," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com.
Sedangkan untuk Warga Negara Indonesia biasa, diminta untuk berhati-hati. Beberapa waktu ke depan situasi diperkirakan bisa cukup panas ketika dua pentolan Bali Nine benar-benar dieksekusi mati. Diperkirakan ada 26 ribu WNI mukim di Sydney dan sekitarnya saat ini.
"KJRI Sydney telah sampaikan kembali himbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia di wilayah kerja New South Wales, Brisbane dan South Australia agar selalu waspada dan berhati-hati," urai Sofiah.
Polisi setempat sudah datang ke KJRI Sydney dan memasang police line di gerbang. Saat ini, kepolisian menambah personil tambahan untuk menjaga kantor diplomatik Indonesia di kota bisnis tersibuk Australia itu.
Dari informasi CCTV, pelaku teror balon berisi cat merah ini adalah seorang perempuan. Dia mendatangi halaman KJRI Sydney kemarin malam pukul 22.30.
Sebelum teror balon ini, KJRI Sydney pernah dipasangi spanduk protes pada Februari lalu. Intinya juga memprotes hukuman mati kepada dua pentolan Bali Nine.