Siapa pemenang Nobel Perdamaian tahun ini?
Sorotan media massa tertuju pada Malala Yousafzai, Hassan Rouhani, dan Edward Snowden.
Sejak bulan lalu sejumlah nama telah disebut-sebut akan meraih Nobel Perdamaian 2013 yang akan diumumkan hari ini.
Sorotan media massa dalam beberapa pekan terakhir ini tertuju pada sosok Malala Yousafzai, gadis 16 tahun asal Pakistan yang kepalanya ditembak militan Taliban tahun lalu karena memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan di negerinya.
Malala kemarin diumumkan memperoleh penghargaan hak asasi tahunan Uni Eropa mengalahkan buronan intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden. Tiga hari lalu dia juga mendapat penghargaan Piala Kebanggaan Inggris dari pesepakbola terkenal David Beckham dan pada 18 Oktober nanti dia diundang hadir ke Istana Buckingham untuk bertemu Ratu Elizabeth II sebagai tamu kehormatan atas jasanya mendukung pendidikan di negara persemakmuran Inggris.
Selain Malala, ada juga sosok Presiden Iran Hassan Rouhani yang disebut-sebut sebagai kuda hitam yang bisa meraih Nobel Perdamaian.
Bahkan menurut jajak pendapat koran asal Inggris the Guardian, sebanyak 75 persen responden memilih nama Rouhani dari sejumlah nama dikumpulkan wartawan the Guardian sebagai peraih Nobel Perdamaian. Pesaing terdekat Rouhani tidak lain tidak bukan Malala Yousafzai. Dia meraih 15 persen suara, seperti dilansir the Guardian, Kamis (10/10).
Koran Guardian mengatakan Rouhani cukup masuk akal masuk dalam daftar pilihan. Sosok presiden Iran itu dinilai telah mendorong perubahan menuju babak baru kerja sama dengan negara Barat, ketimbang masa Mahmud Ahmadinejad.
Pada bulan ini juga Rouhani mengadakan pertemuan antara para pejabat Iran dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Bukan hanya itu, Rouhani pun membuat catatan sejarah setelah berbicara dengan Presiden Amerika Barack Hussein Obama lewat telepon.
Nama Edward Snowden juga masuk dalam bursa peraih penghargaan Nobel Perdamaian versi the Guardian. Pembocor rahasia Badan Keamanan Amerika (NSA) itu dinilai telah membangkitkan kesadaran warga dunia akan tindak-tanduk pemerintah Amerika Serikat yang memata-matai aktivitas warga di seluruh dunia.
Sejumlah negara seperti Brasil, China, Prancis sempat memprotes tindakan intelijen Amerika yang menyadap surat elektronik, pembicaraan telepon warga.
Namun nama Snowden agaknya kecil kemungkinan meraih Nobel Perdamaian karena pengaruh politik Amerika yang masih kuat di sejumlah wilayah di dunia. Amerika tentu tidak akan senang jika Snowden mendapat penghargaan Nobel itu.
Jadi siapa yang paling layak mendapat Nobel Perdamaian tahun ini? Kita akan segera mengetahui jawabannya hari ini juga.