Singapura Setujui Penggunaan Alat Tes Covid-19 Melalui Napas
Pihak berwenang Singapura untuk sementara menyetujui penggunaan alat tes Covid-19 melalui napas (breathalyser test) yang berlangsung hanya sekitar 60 detik, menurut perusahaan start up yang mengembangkan alat tersebut.
Pihak berwenang Singapura untuk sementara menyetujui penggunaan alat tes Covid-19 melalui napas (breathalyser test) yang berlangsung hanya sekitar 60 detik, menurut perusahaan start up yang mengembangkan alat tersebut.
Breathonix, sebuah perusahaan spin-off dari National University of Singapore (NUS), menyampaikan pihaknya saat ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Singapura melakukan uji coba alat tersebut di titik perbatasan dengan Malaysia.
-
Kapan Flu Singapura paling menular? Virus ini sangat menular, terutama pada tujuh hari pertama setelah gejala muncul, dan bisa tetap berada dalam tubuh pengidap selama beberapa hari atau minggu setelah gejala mereda.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana Singapura mendapatkan skor keselamatannya? Studi ini juga menganalisis risiko keamanan digital, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan internet secara bebas tanpa takut akan serangan daring atau pelanggaran privasi.
-
Apa saja gejala utama Flu Singapura? Gejala-gejala flu Singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) umumnya meliputi:Demam: Ini adalah salah satu gejala awal yang sering terjadi.
-
Apa perbedaan utama antara Flu Singapura dan flu biasa? Perbedaan Flu Singapura dan flu biasa akan terlihat signifikan ketika kita melihatnya lebih detail. Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan. Bahkan, tingkat keparahan dari kedua penyakit ini juga bisa berbeda.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Analisis napas ini akan dilakukan di samping tes antigen.
Dikutip dari Reuters, Rabu (26/5), alat tes ini dijual antara 5-10 dolar Singapura atau sekitar Rp 53 ribu sampai Rp 103 ribu per buah, tergantung jumlah yang dibeli, menurut seorang perwakilan perusahaan.
Tahun lalu, perusahaan ini mengatakan tes napas mendapatkan akurasi lebih dari 90 persen dalam uji coba percontohan di Singapura.
Situs web Otoritas Ilmu Kesehatan mengonfirmasi persetujuan tersebut, yang disebut perusahaan merupakan sistem pertama yang memperoleh otorisasi sementara di Singapura.
Sistem tersebut menggunakan corong sekali pakai dan dirancang untuk memastikan tidak ada kontaminasi silang. Setelah meniup alat tersebut, teknologi tersebut menguji senyawa kimia dari napas untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi atau tidak.
Setiap individu yang hasilnya positif Covid-19 harus menjalani tes PCR.
Breathonix mengatakan sedang berdiskusi dengan beberapa organisasi lokal dan luar negeri untuk menggunakan sistem tersebut, dengan alasan minat komersial yang kuat. Negara lain, termasuk Indonesia dan Belanda, telah melakukan tes pernapasan serupa.
Baca juga:
Wapres Ditelepon Menteri Senior Singapura, Bicara Ekonomi hingga KRI Nanggala
Singapura Longgarkan Akses Keluar-Masuk, 149 Warga Terinfeksi Covid B1617 dari India
CEK FAKTA: Hoaks China Pemberi Utang Terbanyak ke Indonesia
Paket Wisata Singapura yang Unik dan Menarik, Wajib Dikunjungi
Singapura Masih Jadi Negara Asal Investasi Terbesar di Kuartal I-2021