Spanduk Protes Anti Xi Jinping Muncul di Sejumlah Negara Selain China
Setelah kemunculan spanduk protes itu di China, spanduk anti Xi Jinping juga muncul di sejumlah negara.
Menjelang kongres Partai Komunis China belum lama ini, muncul spanduk anti Xi Jinping di Beijing. Spanduk itu diikat di jembatan penyeberangan di distrik Haidan, Beijing barat daya.
Setelah kemunculan spanduk protes itu di China, spanduk anti Xi Jinping juga muncul di sejumlah negara. Dikutip dari BBC, Selasa (18/10), spanduk yang sama muncul di beberapa kampus universitas di Australia, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat (AS).
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tren makanan viral di China? Es batu panggang telah menjadi topik pembicaraan tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di seluruh dunia. Tak ada yang tahu apa yang akan menjadi tren selanjutnya.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
Spanduk bertuliskan tangan di Colby College di Maine, AS memuji tindakan pria Beijing yang memasang spanduk tersebut.
"Kami, orang China, ingin menyebarkan pesan berisi pendapat kami di berbagai tempat tanpa sensor," begitu tulisan spanduk di Maine tersebut.
Di Instagram dan Twitter, beberapa akun aktivis China mendesak pengikutnya ikut turun melakukan protes selama berlangsung kongres Partai Komunis.
Spanduk protes juga terlihat di kampus Stanford, Emory, dan Parsons School of Design di AS; Goldsmiths dan Kings College di London; juga di sejumlah universitas di Hong Kong.
Kemunculan spanduk anti Xi Jinping di China membuat otoritas setempat menghapus semua video, gambar, dan status dengan kata kunci seperti "Haidian", "pengunjuk rasa Beijing", dan "jembatan Sitong" dari platform media sosial. Keamanan di sekitar Beijing juga diperketat, dengan diterjunkan personel polisi tambahan. Anggota polisi juga ditempatka di sejumlah jembatan penyeberangan di kota tersebut.
Akun pengguna WeChat yang membagikan gambar spanduk itu juga diblokir, menurut sejumlah laporan. Seorang pria dilaporkan ditangkap setelah membagikan gambar tersebut di Twitter, yang bisa diakses di China melalui VPN (jaringan pribadi virtual).
Baca juga:
Xi Jinping Kian Tak Tertandingi di China, Ini Sebabnya
Penampakan Spanduk Protes Langka Tuntut Xi Jinping Mundur di Beijing
Jarang Terjadi, Spanduk Anti-Xi Jinping Muncul di Beijing Jelang Kongres Partai
Sekuat Apa Xi Jinping dan Partai Komunis China di Tengah Merebaknya Isu Kudeta?
Xi Jinping-Putin Makin Erat, Akankah China Bantu Rusia dalam Konflik dengan Ukraina?