Studi: Pria Botak Lebih Rentan Terkena Gejala Parah Virus Corona
Sebuah penelitian mengungkapkan, pria botak mungkin berisiko lebih tinggi terkena gejala Covid-19 yang parah. 79 Persen pria yang diteliti dalam sampelnya yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona adalah pria botak.
Sebuah penelitian mengungkapkan, pria botak mungkin berisiko lebih tinggi terkena gejala Covid-19 yang parah. 79 Persen pria yang diteliti dalam sampelnya yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona adalah pria botak.
Versi pra-cetak dari makalah oleh Carlos Wambier, seorang peneliti di Brown University, Amerika Serikat menghubungkan androgen atau hormon pria sebagai gerbang bagi virus corona untuk memasuki sel manusia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Wawasan utama adalah bahwa aktivasi androgen berlebih - pada dasarnya, hormon yang mengatur apa yang kita anggap sebagai karakteristik pria - secara intrinsik terkait dengan kerentanan pasien terhadap SARS-CoV-2," kata Wambier dalam tanya jawab dengan futures, sebuah situs web berfokus pada berita penelitian dari universitas terkemuka, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (10/6).
"Ini karena langkah pertama masuknya virus ke dalam sel adalah 'gigitan' dari enzim protease yang diproduksi hanya oleh aksi hormon androgen. Infeksi oleh SARS-CoV-2 tampaknya dimediasi oleh androgen," kata Wambier yang merupakan Asisten Profesor Dermatologi di Brown.
Wambier melakukan dua penelitian di Spanyol di mana ia menemukan sebagian besar pria botak dirawat di rumah sakit karena virus corona.
Dalam studi pertama, Wambier mengamati 41 pasien virus corona dan menemukan bahwa 71 persen dari mereka memiliki kebotakan pola pria. Dalam studi kedua, peneliti mengamati 175 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, 122 di antaranya adalah laki-laki, di antaranya 79 persen ditemukan memiliki frekuensi Androgenetic Alopecia (AGA) - bentuk umum dari kerontokan rambut.
Makalah ini akan diterbitkan oleh Journal of American Academy of Dermatology. Wambier mengakui, kelemahan studinya adalah ukuran sampelnya yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol membatasi studinya.
Studi sebelumnya yang meneliti virus corona Covid-19 mengkonfirmasi bahwa pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada wanita.
Dalam kesimpulan surat studinya, Wambier menyarankan para ilmuwan menamai faktor risiko sebagai "tanda Gabrin" setelah Dr. Frank Gabrin, dokter AS pertama yang mati karena virus corona di Amerika Serikat yang juga botak.
(mdk/bal)