Sudah 4 Jenderal Rusia Gugur di Medan Perang Ukraina, Siapa Saja Mereka?
Pengamat meyakini ada sekitar 20 jenderal Rusia yang memimpin operasi militer di Ukraina, artinya jika benar empat jenderal itu tewas artinya seperlima dari seluruh jenderal Rusia tewas di medan perang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan satu lagi jenderal Rusia tewas dalam pertempuran.
Dia tidak menyebut nama tapi seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri mengatakan Mayor Jenderal Oleg Mityaev tewas oleh pasukan batalyon garis kanan Azov.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Vietnam melawan Rusia? Dalam pertandingan melawan Rusia di Stadion My Dinh, Vietnam memutuskan untuk menurunkan Dang Van Lam sebagai kiper sejak awal laga. Kiper berusia 31 tahun ini membuat Filip Nguyen harus puas berada di bangku cadangan. Namun, pada menit ke-61, terjadi insiden konyol di pertahanan Vietnam. Mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk memblokir serangan Rusia, tetapi sebuah umpan kembali dari Vu Van Thanh menjadi malapetaka ketika Dang Van Lam tidak berhasil menyentuh bola. Ia hanya menendang udara, dan bola pun meluncur perlahan menuju gawang Vietnam, menciptakan gol bunuh diri. Ini adalah gol kedua dari total tiga gol yang menandai kemenangan Rusia.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (17/3), media Ukraina mengatakan Mityaev tewas di dekat Mariupol.
Dia dilaporkan adalah jenderal Rusia keempat yang tewas di Ukraina. Sebagian pengamat mempertanyakan mengapa seorang perwira tinggi Rusia begitu dekat di garda depan pertempuran.
Pengamat meyakini ada sekitar 20 jenderal Rusia yang memimpin operasi militer di Ukraina, artinya jika benar empat jenderal itu tewas artinya seperlima dari seluruh jenderal Rusia tewas di medan perang.
Dengan jumlah itu, sejumlah pengamat menilai para jenderal itu tidak hanya berada di tempat dan waktu yang salah, tapi Ukraina tampaknya memang menargetkan para perwira Rusia.
"Saya kira ini bukan kecelakaan. Kalau hanya satu bisa jadi kecelakaan, tapi ini banyak, artinya mereka jadi target," kata Rita Konaev dari Universitas Georgetown kepada BBC.
Seorang lingkaran dekat Presiden Zelensky mengatakan kepada the Wall Street Journal, Ukraina memiliki tim intelijen yang bertugas menargetkan perwira-perwira Rusia.
"Mereka mencari sosok jenderal, pilot, komandan artileri," kata orang itu kepada the Wall Street Journal.
Dengan jumlah personel militer yang kalah jumlah dari Rusia, Ukraina menargetkan perwira tinggi Rusia dan ini penting sebagai bagian dari perang informasi, kata Kanaev.
"Strategi ini memberikan semangat juang bagi Ukraina. Ada unsur kemenangan. Ini menginspirasi."
Untuk mengejar perwira tinggi Rusia, Ukraina harus mengetahui di mana mereka berada. Pengamat mengatakan Rusia selama ini memakai jalur komunikasi yang terbuka sehingga bisa memberi petunjuk di mana target yang akan diburu oleh Ukraina.
"Jika pasukan Rusia memakai ponsel atau telepon radio analog untuk berkomunikasi dengan atasannya, Ukraina punya semua informasi yang mereka butuhkan," kata pengamat pertahanan Konrad Muzyka dari Rochan Consulting kepada BBC.
Setelah kematian Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Ukraina merilis sebuah rekaman yang berisi percakapan dua tentara Rusia membahas kematian sang jenderal dan mereka mengeluhkan jalur aman komunikasi yang tidak berfungsi.
Garis depan pertempuran
Sebetulnya tidak lazim seorang perwira tinggi membahayakan dirinya dengan berada terlalu dekat di garis depan pertempuran dan sumber dari Barat mengatakan mereka melakukan itu untuk mengatur operasi militer yang selama ini kurang memberikan hasil maksimal.
Militer Rusia juga secara komando masih bersifat tradisional, artinya perwira tinggi kerap menjalankan operasi harian, kata Muzyka. Meski kini sudah mulai berubah, ini bisa menjelaskan mengapa para jenderal itu merasa perlu memimpin langsung operasi dari garis depan pertempuran.
"Dalam beberapa tahun belakangan ada perubahan besar untuk membolehkan komandan batalyon mengambil keputusan sendiri. Tapi ini baru diperkenalkan tiga tahun lalu jadi mungkin belum sepenuhnya bisa dijalankan di lapangan."
Rincian bagaimana kematian para jenderal itu tidak diketahui dan mendapatkan informasi valid dari lapangan cukup sulit.
Empat jenderal Rusia yang gugur
Oleg Mityaev
Komandan Divisi Senapan 150
©BBC
Mayor Jenderal Oleg Mityaev dilaporkan tewas di suatu tempat dekat Mariupol, kota di sebelah tenggara Ukraina yang mengalami pertempuran sengit sejauh ini.
Batalyon Azov mengklaim telah membunuh dia.
Dia adalah komandan dari divisi senapan 150, unit yang baru dibentuk pada 2016 dan berbasis di Rostov, dekat perbatasan Ukraina.
Ukraina mengklaim unit itu dibentuk untuk ikut bertempur di wilayah yang dikuasai separatis di sebelah timur Ukraina meski Rusia membantah militer mereka terlibat pertempuran di daerah itu.
Andrei Kolesnikov
Komandan pasukan gabungan 29
©BBC
Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov dari pasukan gabungan 29 tewas dalam pertempuran pada 121 Maret, kata sumber Ukraina.
Setelah Kolesnikov menjadi jenderal Rusia ketiga yang tewas, salah satu pejabat negara Barat mengatakan kepada Press Association, militer Rusia kemungkinan mengalami rendahnya semangat juang sehingga perlu perwira tinggi yang terjun langsung ke garis depan pertempuran.
Vitaly Gerasimov
Kepala Angkatan Bersenjata Pasukan Gabungan 41
©BBC
Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov tewas pada 7 Maret di luar kota Kharkiv, sebelah timur, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina.
Kharkiv dekat dengan perbatasan Rusia, dan menjadi lokasi pertempuran sengit kedua pihak.
Gerasimov ikut terjun dalam Perang Chechnya, operasi militer di Suriah, dan pencaplokan Krimea 2014.
Andrey Sukhovetsky
Wakil Komandan Pasukan Gabungan 41
©BBC
Mayor Jenderal Sukhovestky berada di pasukan yang sama dengan Gerasimov. Dia dilaporkan tewas oleh penempat jitu pada 3 Maret.
Seperti Gerasimov, Sukhovetsky juga pernah bertempur di Krimea dan Suriah.
Tidak seperti jenderal Rusia yang lain, kematian Sukhovetsky dilaporkan oleh media Rusia dan Presiden Valdimir Putin membenarkan kabar ini dalam sebuah pidato.
(mdk/pan)