Ukraina Larang Keras Pakai Telegram
Otoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Pemerintah Ukraina telah mengambil tindakan tegas terhadap aplikasi pesan Telegram. Mereka memutuskan untuk memblokir akses aplikasi yang dikembangkan oleh Pavel Durov bagi sejumlah individu.
Orang-orang yang dilarang menggunakan Telegram di Ukraina adalah mereka yang memiliki posisi penting dalam negara, seperti pejabat di sektor infrastruktur dan anggota militer.
Berdasarkan informasi dari Gizchina, Rabu (25/9), langkah Ukraina dalam memblokir Telegram diambil sebagai respons terhadap kemungkinan Rusia melakukan pemantauan terhadap percakapan para pejabat penting ini.
Keputusan tersebut diambil oleh Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina setelah adanya bukti bahwa layanan intelijen Rusia dapat mengakses pesan-pesan yang dikirim melalui Telegram.
Salah satu pejabat tinggi di badan intelijen militer Ukraina bahkan mengungkapkan bukti bahwa otoritas Rusia mampu melacak dan membaca pesan yang telah dihapus.
Dengan memblokir akses Telegram untuk sejumlah individu penting, lembaga ini bertujuan untuk menjaga keamanan nasional Ukraina dan mencegah kebocoran informasi sensitif.
Namun, perlu dicatat bahwa pemblokiran ini tidak berlaku untuk semua orang; tindakan ini hanya diterapkan pada perangkat yang digunakan oleh pegawai pemerintah, anggota militer, dan individu yang terlibat dalam keamanan nasional.
Sipil Masih Bisa Pakai Telegram
Warga Ukraina masih dapat menggunakan Telegram di perangkat smartphone atau komputer mereka. Ini menjamin bahwa aplikasi Telegram tetap dapat digunakan untuk keperluan pribadi dan mengurangi risiko serangan atau akses pesan oleh pihak lawan.
Meskipun penggunaan Telegram dilarang bagi beberapa pekerja tertentu, aplikasi pesan dengan logo pesawat kertas berwarna biru ini tetap sangat digemari di Ukraina. Menurut data, sekitar 75 persen warga Ukraina memanfaatkan Telegram untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga.
Selain itu, lebih dari 70 persen orang juga mengandalkan Telegram untuk mendapatkan informasi berita terbaru. Larangan pemerintah Ukraina terhadap penggunaan Telegram oleh kelompok tertentu ditegaskan murni berdasarkan pertimbangan keamanan.