Tahu rencana serangan Orlando, istri Omar Mateen akan didakwa
Salman Noor, sang istri, dianggap membantu terjadinya kejahatan berat. Sejauh ini dia belum ditahan
Istri Omar Mateen, pelaku penembakan massal di kelab gay Pulse, Orlando, disebut mengetahui rencana brutal itu sejak jauh-jauh hari. Karenanya, perempuan bernama Noor Salman ini terancam dikenai dakwaan hukum.
Kantor berita Reuters melaporkan, Rabu (15/6), Salman dari penyelidikan polisi dan intelijen, rupanya memahami niat suaminya hendak menyerang klub gay. Belum jelas hukuman jenis apa yang bisa menimpa Salman karena mendukung penembakan massal terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kenapa massa menggelar aksi di depan Kedubes Amerika? Aksi damai kali ini yang digelar di depan Dubes AS pun lantaran presiden Joe Biden yang secara terang-terangan mendukung tentara Zionis Israel.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Bagaimana Temu melakukan terobosan di Amerika? Temu, pesaing Amazon, telah melakukan terobosan agresif di Amerika. Perusahaan induknya, Pinduoduo (PDD) yang berbasis di Shanghai terdaftar di Nasdaq dan memiliki kapitalisasi pasar saat ini hampir USD 200 miliar.
"Kami mencari bukti keterlibatan Salman sebagai pemberi akses kepada 49 pembunuhan dan 53 percobaan pembunuhan. Salman dinilai gagal memberitahu pihak berwajib tentang rencana serangan (Pulse)," kata sumber jaksa federal yang kini sedang menyelesaikan pemberkasaan dakwaan.
Angus King, anggota Komisi Intelijen Senat AS, menyatakan ada indikasi istri Mateen berkolaborasi memuluskan rencana jahat suaminya.
"Tampaknya (Salman) tahu cukup banyak apa yang sedang terjadi," kata King.
Jaksa mengatakan pelaku melakukan sambungan telepon dengan sang istri saat berada di dalam kelab di tengah penembakan massal.
Sampai sekarang Salman belum ditahan pihak berwajib. Dia baru sebatas diinterogasi.
Dari penyelidikan terbaru, rupanya Mateen tak pernah resmi berbaiat pada ISIS seperti laporan awal. Dia kemungkinan teradikalisasi lewat bacaan di Internet.
Mateen, menurut Presiden Barack Obama, adalah seorang yang mengidap problem kejiwaan alih-alih teradikalisasi. Indikasinya, dia justru punya kecenderungan menjadi penyuka sesama jenis. Saksi mata mengaku pernah melihat Mateen datang beberapa kali ke Pulse jauh sebelum serangan terjadi.
(mdk/ard)