Tajikistan larang perayaan Natal dan Tahun Baru
Larangan itu termasuk untuk pohon Natal, kado Natal, petasan, dan segala hal yang berkaitan dengan Natal dan Tahun Baru.
Pemerintah Tajikistan melalui Kementerian Pendidikan melarang perayaan Natal dan Tahun Baru. Larangan itu termasuk untuk pohon Natal, kado Natal dan segala hal yang berkaitan dengan Natal.
Pada 2013 pemerintah negara pecahan Soviet itu juga melarang sosok Bapa Frost, Sinterklas versi Rusia, dari semua siaran televisi, seperti dilansir koran the Guardian, Rabu (23/12).
Kementerian Pendidikan mengeluarkan dekrit yang melarang penggunaan petasan, kembang api, makanan, kado, dan sumbangan uang untuk memperingati Tahun Baru. Larangan pohon Natal, baik yang asli maupun buatan, juga berlaku di sekolah-sekolah dan kampus.
Di sejumlah alun-alun utama beberapa kota besar pecahan Soviet saat ini sudah dihiasi dengan pohon Natal besar, tapi di Tajikistan pohon Natal hanya akan muncul sebentar di Ibu Kota Dushanbe dan akan dicabut segera awal 2016.
Penduduk Tajikistan mayoritas muslim tapi sebagian sekuler dan masih dipengaruhi Rusia.
Pada malam Tahun Baru 2011-2012 seorang pria berpakaian Bapak Frost ditikam hingga tewas oleh seseorang di luar sebuah rumah kerabatnya di Dushanbe.
Keluarga korban mengatakan serangan itu punya motif agama tapi polisi membantah dan menyatakan penyerangnya sedang mabuk.