Takut Diburu Taliban, Tim Sepak Bola Perempuan Afghanistan Kabur ke Pakistan
Sebagian anggota tim itu sudah melarikan diri dari Kabul bulan lalu namun sebagian lagi tertinggal karena tidak memiliki paspor dan dokumen lainnya.
Pemain sepak bola perempuan dari tim nasional sepak bola junior Afghanistan telah melewati perbatasan Pakistan.
Mereka selama ini bersembunyi karena takut diburu Taliban yang kini menguasai Afghanistan.
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
-
Siapa yang memimpin pemerintahan Pakistan Barat saat konflik Bangladesh? Pada tahun 1971 sekitar tiga juta warga negara Pakistan Timur terutama yang berasal dari suku Bengali dibunuh secara struktural dan sistematis oleh pemerintah Pakistan Barat dipimpin oleh Presiden Agha Mohamed Yahya Khan.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana Dewas KPK mengantisipasi gugatan Nurul Ghufron di PTUN? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah. Sebab peristiwa itu sudah terjadi satu tahun lebih baru diusut Dewas KPK. Bahkan Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik.
-
Kenapa Panji Gumilang menggugat Anwar Abbas? Langkah hukum dia tempuh usai Panji merasa tidak terima dicap komunis. Sehingga Panji bersama tim hukumnya menggugat Anwar secara perdata dengan nilai Rp 1 triliun sebagai ganti rugi materil dan imateril.
Sebagian anggota tim itu sudah melarikan diri dari Kabul bulan lalu namun sebagian lagi tertinggal karena tidak memiliki paspor dan dokumen lainnya.
Tiga puluh dua pemain dan keluarga mereka mendapatkan visa atas bantuan badan amal "Sepak Bola untuk Perdamaian" yang digagas Pakistan.
Seorang pejabat dari Federasi Sepak Bola Pakistan mengatakan dalam kelompok itu, 81 orang akan ditempatkan di markas federasi di kota timur Lahore. Sejauh ini 34 orang akan tiba hari Kamis, jelasnya.
Para pemain akan menetap di Pakistan di bawah penjagaan ketat selama 30 hari sebelum ke penampungan di negara ketiga, jelas pejabat tersebut seperti dilansir dari laman BBC, Kamis (16/9).
The Independent belakangan mengungkapkan para pemain sepak bola itu menulis surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk meminta izin segera masuk ke negaranya.
Surat tersebut menyebutkan mereka dalam risiko "ancaman serius" dari Taliban.
Setelah kejatuhan Kabul pada bulan lalu, para pemain diingatkan oleh kapten tim national, Khalida Popal, untuk menghapus foto-foto mereka bermain di media sosial dan membakar peralatan untuk melindungi diri dari potensi balasan dari rezim yang baru.
Pekan lalu wakil ketua komisi budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq, meragukan masa depan olah raga perempuan di Afghanistan ketika ditanya wartawan soal nasib tim kriket perempuan Afghanistan. Menurut dia olah raga itu tidak pantas bagi perempuan dan tidak penting.
"Dalam kriket, mereka mungkin akan menghadapi situasi di mana wajah dan tubuhnya tidak akan tertutup. Islam tidak mengizinkan perempuan untuk terlihat seperti ini," jelas Wasiq.
"Ini merupakan zaman media, dan akan ada foto dan video, dan orang-orang menontonnya. Islam dan Emirat Islam [Afghanistan] tidak mengizinkan wanita untuk bermain kriket atau bermain olah raga yang membuat pakaian mereka tidak tertutup."
Ketika Taliban berkuasa pada 1996-2001 kaum hawa juga dilarang berolahraga.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
Baca juga:
Menlu Afghanistan Desak Negara Lain Bekerja Sama dengan Pemerintahan Taliban
Taliban Sita Uang Sebesar Rp 176 Miliar dari Mantan Pejabat Afghanistan
Kecemasan Jurnalis di Afghanistan: Ketakutan akan Membunuhmu Sebelum Kematian
Ekspor Indonesia ke Afghanistan Naik 3 Kali Lipat Usai Taliban Berkuasa
Desas Desus Konflik Internal Taliban, Baradar Tidak Senang dengan Pemerintahan Baru
Taliban Didemo Ribuan Warga Kandahar Menentang Pengusiran 3.000 Keluarga
Taliban Minta AS Cairkan Aset Afghanistan & Hapus Pemimpinnya dari Daftar Teroris
Perempuan Afghanistan Menentang Taliban dengan Memakai Gaun Berwarna-Warni
Warga Afganistan Turun ke Jalan Protes Penggusuran Rumah oleh Taliban
Asyiknya Tentara Taliban Main Bombom Car di Taman Hiburan Afghanistan