Tanpa bukti Trump tuduh China meretas email Hillary Clinton
Namun sejauh ini tak ada bukti yang ditunjukkan Trump atas tuduhannya. Pada April 2017, Trump juga mengatakan bahwa China mungkin telah meretas email pejabat Demokrat untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.
Melalui akun Twitternya, Presiden AS Donald Trump menuduh China meretas email Hillary Clinton pada saat pencalonan dirinya menjadi Presiden AS pada 2016.
"Email Hillary Clinton diretas oleh China, yang mana diantaranya banyak berisi informasi rahasia," ujar Trump, dilansir dari Reuters, Rabu (29/8).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Namun sejauh ini tak ada bukti yang ditunjukkan Trump atas tuduhannya. Pada April 2017, Trump juga mengatakan bahwa China mungkin telah meretas email pejabat Demokrat untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.
Pejabat intelijen AS mengatakan jika Rusia berada di balik peretasan email petinggi Partai Demokrat dalam pemilihan presiden 2016.
Pengadilan federal AS telah mendakwa 12 perwira intelijen Rusia pada bulan Juli atas tuduhan meretas jaringan komputer milik Clinton dan Partai Demokrat.
Penasihat Khusus Robert Mueller sedang menyelidiki peran Rusia dalam pemilu 2016 dan apakah Trump bersekongkol dengan Moskow saat berkampanye. Rusia membantah tuduhan ikut campur dalam pemilihan Presiden AS.
Baca juga:
Menhan Ryamizard lakukan kunjungan kehormatan ke Amerika Serikat
Trump kesal tuding Google cuma tampilkan berita buruk soal dirinya
Dapat tekanan usai kematian senator AS, Trump kibarkan bendera setengah tiang
Trump batalkan kunjungan Menlu AS ke Korut usai terima surat ancaman
Paus Fransiskus dituntut mundur dalam kasus pelecehan seksual kardinal AS
Penembakan di turnamen video game AS, tiga orang tewas