Tentara Israel Culik Pria Lebanon, Lalu Kabur dengan Speedboat
Pria yang diculik ini seorang warga sipil yang bekerja sebagai kapten kapal komersil.
Pasukan komando laut Israel menyerang Batroun, kota berpenduduk Kristen di Lebanon pada Jumat (1/11) dan menculik seorang pria Lebanon. Insiden ini dilaporkan jurnalis terkenal Lebanon, Hasan Illaik, yang melaporkan untuk media Al-Mahatta.
Sebanyak 25 tentara penjajah Israel mendarat di kota pesisir tersebut dan menyerang sebuah pondok di dekat pantai lalu menculik seorang pria. Mereka kemudian kabur dengan speedboat atau kapal cepat, seperti dikutip dari The Cradle, Senin (4/11).
- Setelah 2 Tentara Indonesia, Serangan Sengaja Israel Kembali Lukai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Sudah Lima Tentara Jadi Korban
- Puluhan WNI Dievakuasi dari Lebanon ke Suriah, Sudah Tiba dengan Selamat di Damaskus
- Sopir Truk Yordania Tembak 3 Petugas Israel lalu Wafat, Pejuang Palestina dari Medan Tempur Langsung Salat Gaib
- Penyebab Kapal Speedboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Dalam laporannya, Illaik menyertakan video CCTV yang menunjukkan sekelompok tentraa Israel membawa pria yang diculik tersebut bersama mereka. Pria yang diculik itu diidentifikasi bernama Imad Amhaz, yang sedang mengikuti pelatihan kapten angkatan laut di institut maritim di dekat daerah tersebut.
Illaik menduga pasukan penjajah tersebut berasal dari divisi Shayetet 13 atau Sayeret Matkal atau juga disebut unit pengintaian khusus. Divisi ini memiliki spesialisasi di antaranya melakukan penyusupan dari laut ke darat, sabotase, mengumpulkan informasi intelijen maritim.
"Orang yang diculik rersebut merupakan kapten laut sipil dan kapal komersil dan sedang mengikuti pendidikan di institut sipil," jelas penjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamieh kepada media pada Sabtu (2/11) malam.
Pasukan keamanan Lebanon tengah menyelidiki insiden ini dan menduga komando Israel bekerja sama dengan angkatan laut Jerman yang dikerahkan ke laut Lebanon sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB atau UNIFIL.
Dengan bekerja sama dengan angkatan laut Jerman, pasukan komando Israel dapat memastikan Angkatan Laut Lebanon, yang aktif di wilayah tersebut untuk memerangi penyelundupan ke Eropa, tidak akan mampu mengganggu operasi tersebut.