Tiga kali batal, Raja Saudi dipastikan ke Indonesia awal Maret
Tiga kali batal, Raja Saudi dipastikan ke Indonesia awal Maret. Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya Raja Saudi setelah 47 tahun. Lawatan ini disebut-sebut sebagai 'mega kunjungan'. Surat undangan sudah diserahkan sejak Mei tahun lalu.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, dipastikan akan berkunjung ke Indonesia pada awal Maret mendatang. Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya Raja Saudi setelah 47 tahun lalu, Raja Arab kala itu, Raja Faisal bin Abdul Aziz ke Indonesia dan mendarat di Kemayoran.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel secara maraton mengadakan pertemuan dengan Kepala Protokol Istana Raja, untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan pengaturan untuk rencana kunjungan bersejarah Raja Arab Saudi yang memiliki sebutan resmi sebagai Khadimul Haramain as-Syarifain, Pelayan Dua Kota Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia.
“Pada pertemuan kami dengan Kepala Protokol Kerajaan, Dr. Khaled bin Saleh al-Abbad telah disampaikan secara langsung konfirmasi dan kepastian kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017 lengkap dengan susunan agendanya,” jelas Dubes Maftuh, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi yang diterima merdeka.com, Rabu (25/1).
Dubes Maftuh rupanya sudah sebulan ini bolak-balik ke Diwan Malaki, tempat Raja mematangkan semua kebijakan, termasuk kebijakan penambahan kuota haji untuk Indonesia.
Surat undangan Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman untuk berkunjung ke Indonesia sudah diserahkan sejak 14 Mei 2016. Pada 18 Mei 2016, mulailah disusun rencana kunjungan Raja Salman ke Indonesia tersebut.
Komunikasi dengan Diwan Malaki terus diintesifkan Dubes Maftuh dan Protokol Kerajaan, dengan memberikan tiga opsi kunjungan, yaitu pekan terakhir bulan Juli, Agustus atau September 2016, namun sayang belum bisa terealisasi di bulan-bulan tersebut.
Dubes Agus Maftuh menjelaskan, kunjungan Raja Saudi ke Indonesia akan menjadi momen dan tonggak bersejarah yang memiliki arti khusus dan bobot penting dalam kerangka hubungan bilateral kedua negara yang selama ini telah terjalin dengan erat dan kokoh.
"Kunjungan Raja Salman ke Indonesia akan menjadi peristiwa penting dan agung yang akan mengobati kerinduan rakyat dan masyarakat Indonesia sejak 47 tahun silam,” paparnya.
Dia mengungkapkan, Kepala Protokol Kerajaan Khaled Abbad menyebut kunjungan ini sebagai 'mega kunjungan'. Masih belum diketahui alasan disebutkan demikian, namun sepertinya hal ini membuktikan desas-desus delegasi yang dibawa Raja Salman mencapai 800 orang.
“Arab Saudi merupakan negara besar dengan potensi pengembangan dan kerjasama ekonomi yang terbuka luas, khususnya sektor perminyakan. Arab Saudi dan Indonesia juga sama-sama menjadi anggota G-20. Oleh sebab itu, cukup banyak kalangan dunia usaha dan sektor swasta Arab Saudi yang juga berkeinginan untuk menjadi bagian dari kunjungan Raja ke Indonesia,” pungkasnya.