Trump girang Wikileaks kembali bocorkan email Hillary Clinton
Lebih dari 2 ribu email dari ketua tim kampanye Hillary disebar situs pembocor itu ke dunia maya. Isinya menyangkut hubungan Hillary dengan jaringan perbankan besar. Trump mengaku cinta pada Wikileaks
Awal pekan ini situs pembocor data Wikileaks mengungkap ribuan surat elektronik terkait calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton. Lebih dari 2 ribu surel hasil meretas akun ketua kampanye Clinton, John Podesta, disebar ke dunia maya. Inti surat-surat itu adalah strategi tim Clinton menghambat pemberitaan buruk mengenai pengelolaan uang Yayasan Clinton, seperti dilansir the Guardian, Selasa (11/10).
Sejak lama santer beredar kabar Hillary menggunakan yayasan suaminya untuk mengelola program-program pemerintah ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS. Surel-surel itu sekaligus menunjukkan kedekatan Hillary dengan jaringan perbankan besar di Negeri Paman Sam.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
Pembocoran data menimpa kandidat capres Partai Demokrat ini merupakan kali ketiga dilakukan oleh Wikileaks. Sebelumnya, situs dipimpin aktivis Julian Assange itu sudah mengunggah ribuan email Ketua Konvensi Demokrat dua bulan lalu. Pembocoran ini segera mengundang kecaman banyak orang, termasuk pesaing Hillary Senator Bernie Sanders.
Pihak paling bertempik sorak atas pembocoran ini adalah Donald Trump, capres Partai Republik yang akan bertarung dengan Hillary November mendatang. Dia mengaku sangat mencintai Wikileaks karena berani mengungkap borok-borok lawan politiknya.
"Saya cinta Wikileaks," kata Trump, disambut teriakan riuh pendukungnya saat kampanye di Kota Wilkes-Barre seperti dilansir The Hill.
"Sungguh menakjubkan apa yang bisa kita lakukan dengan Internet. Tak ada rahasia lagi," kata Trump.
Trump pekan lalu dilanda skandal pembocoran data ucapan merendahkan terhadap perempuan. Berkat Wikileaks, dia mengakui dapat angin balik menyerang Hillary yang sejauh ini masih memimpin di jajak pendapat. Hasil debat capres kedua akhir pekan lalu juga menunjukkan keunggulan Hillary berdasarkan survei media massa.
"Di emailnya, kita bisa lihat Hillary pernah mengatakan terorisme bukan masalah besar bagi AS. Padahal kita tahu terorisme adalah persoalan yang sangat, sangat besar," kata pengusaha kasino dan properti itu.
Tim kampanye Clinton, melalui keterangan tertulis, mengecam ucapan Trump yang terlihat bergembira atas pembocoran email pribadi tersebut. Mereka menolak membahas keaslian surel-surel itu.
"Pembocoran data ini kemungkinan direkayasa oleh Presiden Rusia Vladimir Putin."
Baca juga:
Hasil survei sebut Clinton menang putaran kedua debat capres AS
Jika jadi Presiden AS, Trump janji bakal bui Clinton
Terkait skandal email pribadi, Hillary Clinton diperiksa FBI
Trump tak yakin Rusia dibalik serangan siber AS
Mantan Kepala CIA: Donald Trump boneka Rusia
Ini kata capres AS dalam debat soal ISIS sampai lapangan kerja
Trump tuding mikrofonnya sengaja dirusak saat debat capres pertama
Trump tak yakin Rusia dibalik serangan siber AS
Duel sengit Hillary dan Trump di panggung debat capres