TV pemerintah: Rusia bisa mengubah Amerika jadi abu radioaktif
Komentar provokatif dibuat pembawa acara Dmitry Kiselyov ini muncul saat ketegangan terkait referendum Krimea memuncak.
Seorang pembawa acara berita terkemuka di televisi pemerintah Rusia dua hari lalu menggambarkan Rusia sebagai satu-satunya negara mampu mengubah Amerika Serikat menjadi 'abu radioaktif', dalam sebuah komentar provokatif saat ketegangan terkait referendum Krimea memuncak.
"Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang realistis mampu mengubah Amerika menjadi abu radioaktif," kata Dmitry Kiselyov, saat membawakan acara berita mingguannya di televisi dikendalikan negara, Rossiya 1, seperti dilansir situs the Times of Israel, Selasa (18/3).
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
Kiselyov membuat komentar itu untuk mendukung pendapatnya menyebut Amerika dan Presiden Barack Obama masih hidup dalam ketakutan dari Rusia dipimpin Presiden Vladimir Putin di tengah krisis Ukraina.
Program acaranya itu disiarkan saat hasil jajak pendapat referendum pertama dipublikasikan, yang menunjukkan mayoritas dari warga Krimea memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Saat itu Kiselyov berdiri di studio, di depan sebuah gambaran awan bekas ledakan menyerupai jamur raksasa yang dihasilkan setelah sebuah serangan nuklir, dengan kata-kata 'menjadi abu radioaktif'.
"Warga Amerika sendiri menganggap Putin sebagai seorang pemimpin yang lebih kuat daripada Obama," ujar dia, sambil menunjuk ke sebuah hasil jajak pendapat yang kemudian muncul di layar televisi.
Kiselyov telah mendapat reputasi sebagai salah satu pembawa acara berita televisi paling provokatif di Rusia, terutama dengan seringnya dia berkomentar secara terang-terangan terkait homofobia.
(mdk/fas)