Usai memenangkan referendum, Erdogan akan temui Trump bulan depan
Usai memenangkan referendum, Erdogan akan temui Trump bulan depan. Hal ini untuk memenuhi undangan Trump yang ingin bertemu Erdogan di Washington. Meski demikian, jadwal pastinya masih dalam proses perundingan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump bulan depan. Hal ini dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
"Kami akan menentukan tanggal sesuai untuk kedua presiden. Pertemuan akan dilangsungkan bulan depan, sebelum Konferensi NATO," ujarnya, dilansir dari AFP, Rabu (19/4).
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
Donald Trump memberikan ucapan selamat kepada Erdogan usai memenangkan referendum konstitusi akhir pekan lalu. Referendum itu digunakan untuk memastikan perluasan kekuasaan eksekutif presiden di Turki.
Rupanya, selain mengucapkan selamat pada Erdogan, Trump juga mengutarakan keinginannya untuk bertemu Erdogan di Washington. Dia menyebutkan untuk membahas hubungan bilateral keduanya.
Sementara itu, dari sisi Turki sendiri ada keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan AS di pemerintahan Trump. Pasalnya, hubungan keduanya sempat renggang akibat dukungan NATO atas keputusan Obama yang memihak Suriah dan ekstradisi Fethullah Gulen.
Gulen dituding menjadi dalang aksi kudeta gagal pada Juli lalu di Ankara.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pun baru saja mengadakan kunjungan ke Turki, bulan lalu. Dia bertemu dengan beberapa pejabat tinggi Turki dan mendiskusikan perang sipil di Suriah dan perang melawan kelompok teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Baca juga:
Erdogan deklarasikan kemenangan di referendum Turki
Tak terima Erdogan menang, oposisi minta suara dihitung ulang
Euforia pendukung Erdogan rayakan kemenangan dalam referendum Turki
Trump telepon Erdogan soal hasil referendum Turki
Kekuasaan Erdogan tak terbatas, bagaimana masa depan Turki?
Curangnya pemungutan suara referendum Turki yang menangkan Erdogan