Vaksin Covid-19 dari WHO untuk Negara Miskin Dibagikan Pada Kuartal Pertama 2021
Gelombang pertama vaksin COVID-19 melalui program COVAX untuk negara-negara miskin diharapkan akan didistribusikan pada kuartal pertama tahun ini, kata Badan kesehatan Dunia (WHO), Jumat (15/1).
Gelombang pertama vaksin COVID-19 melalui program COVAX untuk negara-negara miskin diharapkan akan didistribusikan pada kuartal pertama tahun ini, kata Badan kesehatan Dunia (WHO), Jumat (15/1).
"Pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini, kami akan mulai melihat volumenya," kata ilmuwan senior WHO, Soumya Swaminathan, saat konferensi pers di Jenewa.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Program COVAX, yang didukung oleh WHO, aliansi vaksin GAVI, dan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI), sejauh ini berhasil mengumpulkan dana enam miliar dolar AS (sekitar Rp84,8 triliun) serta telah memesan dua juta dosis vaksin COVID-19 dan dapat memesan satu miliar lebih dosis lagi.
Akan tetapi karena negara-negara kaya mendominasi pengiriman awal vaksin, WHO khawatir sisa persediaan yang sedikit dapat membuat 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memperoleh bagian.
Laman Antara melaporkan, Sabtu (16/1), Swaminathan menyebutkan sedikitnya 13 perusahaan telah menyatakan tertarik untuk memasok COVAX dan lima di antaranya sedang membahas kemungkinan tersebut dengan WHO. Sejumlah vaksin sedang dievaluasi oleh tim regulator mereka.
Asisten Dirjen WHO Mariangela Simao mencatat bahwa 38 dari 46 negara yang telah meluncurkan vaksinasi adalah negara berpenghasilan tinggi, sementara dunia perlu meyakinkan bahwa semua pihak bisa memperoleh vaksin yang ampuh dan aman.
"Sekarang ini tidak akan terjadi pada Januari tetapi akan terjadi dalam waktu dekat. Kami berharap mendapat kabar baik untuk Anda mengenai hal ini pada Februari tahun sekarang," katanya.
Baca juga:
Es Krim di China Positif Virus Corona
Pemerintahan Trump Dituduh Ingkar Janji Soal Penyediaan Vaksin Covid-19
Kematian karena Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 2 Juta Jiwa
Seorang Perempuan di Inggris Kena Denda karena Langgar Lockdown Demi Beli Burger
Arab Saudi Larang Warganya Pergi ke 12 Negara Tanpa Mengajukan Izin
China Laporkan Kematian Pertama karena Covid-19 Sejak Mei 2020
Diduga Ada Varian Baru Virus Corona di Rusia, Bermutasi 18 Kali di Tubuh Satu Orang
Pertama Kali Sejak 1969, Malaysia Umumkan Keadaan Darurat karena Lonjakan Covid-19
Jepang Bikin Sistem Pengenal Wajah yang Bisa Kenali Muka Orang Meski Pakai Masker