WHO: Covid-19 Varian Omicron Telah Ditemukan di 57 Negara
Omicron pertama kali terdeteksi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan pada awal November dan ditetapkan WHO sebagai varian yang mengkhawatirkan atau variant of concern pada akhir November.
Covid-19 varian Omicron telah dilaporkan di 57 negara, demikian disampaikan WHO pada Rabu.
WHO juga menyampaikan, kasus Covid mengalami kenaikan di kawasan Afrika selatan seperti Zimbabwe. Selain itu, jumlah pasien yang memerlukan rawat inap juga kemungkinan meningkat karena penyebaran varian baru ini.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (9/12), WHO dalam laporan epidemiologi mingguannya menyampaikan, diperlukan lebih banyak data untuk mengetahui keparahan penyakit yang disebabkan Omicron dan apakah mutasinya bisa mengurangi perlindungan yang diberikan vaksin yang ada saat ini.
"Bahkan jika keparahannya setara atau berpotensi jauh lebih rendah daripada varian Delta, diperkirakan rawat inap akan meningkat jika semakin banyak orang terinfeksi dan bahwa akan ada jeda waktu antara peningkatan insiden kasus dan peningkatan insiden kematian," jelas WHO.
Sebelumnya, pejabat WHO Mike Ryan mengatakan vaksin Covid-19 yang ada saat ini mampu memberi perlindungan terhadap varian Omicron dari kasus sakit parah.
Dilansir laman BBC, Rabu (8/12), pernyataan WHO ini disampaikan setelah uji laboratorium terhadap Omicron memperlihatkan varian ini sebagian mampu mengelak dari vaksin Pfizer.
Para peneliti menyatakan ada penurunan cukup drastis soal bagaimana antibodi dari vaksin menetralisir varian Omicron.
Namun Ryan menuturkan, tidak ada tanda-tanda Omicron mampu menghindar dari vaksin dibanding varian lain.
"Kita memiliki vaksin yang cukup efektif dan terbukti mampu melawan semua varian yang ada saat ini, dalam konteks kasus rawat inap dan sakit parah, jadi tidak ada alasan untuk menganggap hal ini tidak berlaku bagi Omicron," kata Ryan, direktur gawat darurat WHo kepada kantor berita AFP.
Data awal, kata dia, menunjukkan Omicron tidak membuat orang lebih sakit parah ketimbang varian lain.
"Jika ada, maka kasusnya tidak membuat sakit lebih parah," kata dia.
Hasil penelitian dari Afrika Selatan yang belum dikaji oleh sesama ilmuwan, menemukan vaksin Pfizer/BioNTech bisa 40 kali berkurang efektivitasnya melawan Omicron dibanding varian asli virus corona yang pertama.
Baca juga:
Tiga Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer Disebut Efektif Lawan Varian Omicron
Cara Mendeteksi dan Mengonfirmasi Varian Covid-19 Omicron
Botswana Klaim Tidak Ada Lonjakan Kasus Rawat Inap Akibat Varian Omicron
Pemkab Bekasi Akui Ada Kekeliruan Informasi, Pastikan Tak Ada Temuan Varian Omicron
Indonesia Mesti Waspada Varian Omicron