WNI tewas korban tragedi Mina bertambah jadi 57 orang
Sementara WNI yang hilang usai tragedi Mina berkurang dari 89 menjadi 78 orang.
Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas lantaran terinjak-injak di Mina bertambah jadi 57 orang. Hal ini diperoleh dari keterangan otoritas Makkah.
"Jemaah korban WNI yang wafat bertambah 11 orang, sehingga total sementara korban WNI 57 orang, 53 orang merupakan jemaah haji asal Indonesia dan empat orang lainnya WNI mukimin," seperti rilis yang diterima merdeka.com dari Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Rabu (30/9).
-
Kenapa Mina Bendungan dibentuk? Erwin mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembiatan satu buah kolam sekitar Rp1 juta.“Yang buat tetangga-tetangga kami sendiri. Kalau ditambah biaya rokok, makan, dan konsumsi lainnya total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp1 juta,” ungkap Erwin.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Apa itu Mina Bendungan? Erwin kemudian membentuk suatu wadah perkumpulan para pemilik kolam yang kemudian dinamakan “Mina Bendungan”. Agar perkumpulan itu makin berkembang, ia gencar mengajukan proposal seperti permohonan pendampingan dan modal usaha ke berbagai instansi mulai dari pemerintah kelurahan sampai anggota DPRD.
-
Siapa Diandra Minunet? Diandra Minunet, yang merupakan putri sambung dari Bella Saphira, saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.
-
Bagaimana Muhaimin Iskandar mendapatkan informasi tentang masalah tenda dan toilet di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
Sementara untuk WNI yang hilang usai tragedi Mina dari 89 orang berkurang menjadi 78 orang. dengan rincian sembilan orang dari kloter BTH 14, 12 orang dari kloter SUB 48, 39 orang kloter JKS 61, empat orang kloter UPG 10, enam orang kloter SOC 62, empat orang kloter SUB 28, dua orang dari kloter JKS 21, dan satu orang masing-masing dari kloter BPN 5, JKG 33, LOP 9, SUB 34.
Hingga saat ini penyebab bertambahnya WNI jadi korban Mina masih diselidiki, lantaran dari keterangan sebelumnya disebutkan jalur ini bukan jalur untuk WNI.
Otoritas Arab Saudi menyampaikan, jumlah korban tewas akibat terinjak-injak di Mina kini mencapai 1.100 orang.
"Kita terus berusaha yang terbaik," ujar otoritas Saudi.
Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi sendiri kemarin sudah bertemu dengan Menlu Saudi Adel al-Jubair di New York untuk membahas tragedi Mina.
"Menlu Retno mengutarakan niatan positif Indonesia untuk memberi pendampingan dalam proses identifikasi jenazah korban tragedi Mina," imbuh juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dari New York.
Menlu Retno dalam kesempatan terpisah menyampaikan pemerintah Indonesia tidak akan terburu-buru untuk mengirim nota protes pada Arab Saudi. Dia mengatakan upaya Saudi menggelar investigasi harus dihormati, lantaran jumlah korban dari Tanah Air masih bisa bertambah.
"Di situ kita juga sampaikan pentingnya dilakukan investigasi dan meminta hasil investigasi diumumkan secara transparan," kata menlu.
Berikut ini daftar tambahan 11 WNI yang tewas dalam tragedi Mina:
1. Lilis Suryani Misbah Ijudin, kloter JKS 61 nomor paspor B0932986.
2. Otong Bastaman Sutisnamiharja, kloter JKS 61 nomor paspor B0932958.
3. Nana Hendiana Idi, kloter JKS 61 nomor paspor A7917997
4. Maemunah Dasa Sasmita, kloter JKS 61 nomor paspor B0733173.
5. Atang Gumawang Dede Herlan, kloter JKS 61 nomor paspor B0733175
6. Karmah Padma Kertapraja, kloter JKS 61 nomor paspor B0745293
7. Tuti Kuswarti Daman, kloter JKS 61 nomor paspor B1442338
8. Iis Masriah Kastoni Mardo, kloter JKS 61 nomor paspor A7026769
9. Ida Murtika Porie, kloter BTH 14, nomor paspor B1306300
10. Suryati Sahran Ribut, kloter BTH 14 nomor paspor B1306350
11. Nur Alam Iljas, kloter UPG 10 nomor paspor B0694654.
(mdk/ard)