10 Tahun Beroperasi, Pesawat Boeing 747-400 Milik Lion Air Berhenti Mengudara
10 Tahun Beroperasi, Pesawat Boeing 747-400 Milik Lion Air Berhenti Mengudara
Liputan6.com, Jakarta - Lion Air mengakhiri pengoperasian Boeing 747-400 registrasi pesawat PK-LHG yang memiliki 12 kursi kelas bisnis dan 492 kelas ekonomi setelah 10 tahun dipergunakan.
"Pesawat kategori berbadan lebar (wide body) ini merupakan satu-satunya armada yang dimiliki Lion Air berkonfigurasi dua kabin (double deck) dan dioperasikan oleh perusahaan sejak 23 April 2009 oleh Lion Air," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, seperti dilansir Antara, Senin (25/3/2019).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Boeing 747-400 selama ini diandalkan karena memiliki beberapa keunggulan antara lain aerodinamis, teknologi dan struktural lebih efisien, dapat terbang jarak jauh (long range non-stop) berkecepatan tinggi, serta mampu membawa lebih banyak tingkat isian (payload) penumpang, juga kargo.
Lion Air, kata Danang, sangat bangga mengoperasikan pesawat berjuluk "Queen of the Skies" selama ini guna melayani penerbangan komersial di domestik seperti Soekarno-Hatta Tangerang, Medan Kualanamu, Batam, Surabaya, Denpasar dan Makassar, serta tujuan internasional ke Jeddah dan Madinah.
Pesawat Boeing 747-400 berperan sangat penting dalam perjalanan Lion Air karena berkontribusi positif. Untuk itu, Lion Air akan menggelar acara spesial yang mengangkat tema momen terakhir dan bersiap menyambut pesawat baru "Last Moment Boeing 747-400 & Welcoming Airbus 330-900NEO".
Danang menyatakan, momen tersebut sekaligus menegaskan bahwa Lion Air mengedepankan program peremajaan armada. Langkah strategis itu, sambungnya, menjawab dinamika pasar, permintaan tren perjalanan, serta menawarkan kenyamanan dan pengalaman mengesankan di setiap perjalanan udara dengan mengoperasikan pesawat generasi baru.
Â
Pengganti Boeing
Selanjutnya, pesawat berbadan lebar Airbus 330-900NEO akan dikirimkan secara bertahap sesuai jadwal dan direncanakan tiba di Indonesia pada Mei 2019. Tahun ini, Lion Air akan menerima dua pesawat.
Pada 2018, maskapai telah memesan sepuluh unit Airbus 330-900NEO dan memiliki opsi memperoleh empat pesawat sejenis. Kesepuluh pesawat dijadwalkan pada 2019 dan 2020.
Lion Air sudah mempersiapkan segala hal berkaitan pengoperasian Airbus 330-900NEO seperti sumber daya manusia (pilot, awak kabin, teknisi), layanan di darat (ground handling), pusat pelatihan, dan hal-hal lain yang terkait.
Danang mengaku, pihaknya sangat senang menambah Airbus 330NEO ke jajaran armada sejalan pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh dengan biaya efisien. Pesawat ini dikenal karena menawarkan lebih hemat bahan bakar dan jangkauan terbang lebih panjang.
Kehadiran Airbus 330NEO untuk memperluas jaringan atau rute Lion Air, memperkuat armada, serta melengkapi wide body yang sudah dioperasikan lewat tiga Airbus A330-300 (440 kelas ekonomi).
Pengoperasian Airbus 330NEO akan memberi nilai tambah pada pelanggan dengan hadirnya penerbangan langsung antara lain penerbangan umrah non-stop dari Makassar ke Madinah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah, Solo tujuan Jeddah. Selain itu, Lion Air mempersiapkan ekspansi pasar wisata ke Asia Selatan, salah satunya India.
Saksikan video pilihan berikut ini:
[vidio:WOW: Uji Coba Rem Pesawat Airbus A380-800]()(mdk/liputan6)