3 Hal yang harus dilakukan sebelum memiliki anak
3 Hal yang harus kamu lakukan sebelum memiliki anak. Perhitungkan kondisi keuangan, berikan waktu ekstra untuk hubungan Anda, dan yang paling penting sadari bahwa Anda tidak bisa merencanakan semuanya.
Ketika resepsi pernikahan sukses digelar, mungkin Anda berpikir kewajiban untuk menjawab pertanyaan "Kapan nikah?" dari orang-orang telah usai. Tapi kenyataannya tidak, sebab biasanya akan muncul pertanyaan berikutnya, "Jadi, kapan mau punya anak?"
Berikut beberapa hal yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Kapan Diah Permatasari dan suaminya menikah? Mereka mengucapkan janji suci pada tanggal 5 April 1997. Kini, mereka telah menikah selama 24 tahun dan diberkati dengan kedua anak mereka.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Kenapa kata mutiara sambutan pernikahan penting dalam acara pernikahan? Kata-kata mutiara sambutan pernikahan memiliki peran penting dalam menyampaikan harapan, doa, dan ucapan selamat kepada pasangan pengantin baru. Kata-kata yang dipilih dengan bijak dapat memberikan kesan yang mendalam dan memperkuat hubungan antara kedua keluarga yang bersatu.
-
Apa tema pernikahan Putri Ayudya? Pernikahan Putri Ayudya pada 13 Juli 2024 tidak banyak tersorot media. Ia dan suami memilih tema Jawa Klasik dan Putri mengenakan kebaya beludru hitam berpotongan panjang untuk akad nikah.
Perhitungkan kondisi keuangan
Seperti yang sudah dikatakan banyak orang, memiliki anak itu mahal. Tapi itu bukan berarti Anda harus memiliki tabungan yang luar biasa banyak, melainkan mulailah memangkas anggaran yang tidak perlu untuk membiasakan diri pada pengeluaran baru. Misal pengeluaran keanggotaan pusat kebugaran, kegiatan nongkrong di kafe, dan kebiasaan untuk makan malam di luar.
Dengan memangkas anggaran-anggaran sekunder tersebut maka Anda akan terbantu mempersiapkan anggaran untuk anggota keluarga yang semakin bertambah kelak.
Coba bayangkan berapa biaya popok, susu serta konsultasi rutin ke dokter dan bagaimana itu akan mengubah anggaran bulanan Anda. Jadi dengan membuat gambaran secara kasar pengaturan pengeluaran harian yang baru akan membantu Anda merasa lebih siap.
Berikan waktu ekstra untuk hubungan Anda
Jika berpikir dengan memiliki anak akan mampu 'memperbaiki' masalah dalam hubungan, maka pikirkan ulang. Sebab dibutuhkan sebuah tim yang kuat untuk menyambut kehadiran bayi. Kesabaran dan komunikasi Anda serta pasangan pun akan diuji.
Masalah-masalah yang mungkin dimiliki Anda dan pasangan saat hidup berdua akan makin nampak saat hadirnya si kecil. Jadi, sangat penting untuk menyelesaikan masalah-masalah itu terlebih dulu sebelum merencanakan punya anak.
Sadari bahwa Anda tidak bisa merencanakan semuanya
Banyak orang berkata jangan miliki bayi hingga Anda benar-benar 'siap'. Tapi ingat bahwa tidak ada orang yang siap 100% untuk memiliki anak. Jadi, lakukan semuanya sebaik mungkin saja.
Toh meskipun Anda berpikir sudah siap, bukan berarti semuanya akan langsung terjadi kan? Pesta pernikahan dapat direncanakan, tapi tidak dengan kehamilan. Bahkan akan sulit bagi beberapa orang. Jadi kapan waktu paling pas untuk memiliki anak? Percayalah bahwa itu akan terjadi kapan saja, jadi bersiap-siap adalah sikap terbaik.
Baca juga:
Demi harta, wanita ini mau dinikahi pria 63 tahun lebih tua
Tipe wedding organizer seperti apa yang kamu butuhkan?
7 Hal yang perlu dipersiapkan setelah pertunangan usai
Bridestory rilis laporan tren pernikahan 2017 di Indonesia
[Infografis] Ini serba-serbi pernikahan yang bakal ngetren di 2017