6 Mitos Salah Kaprah tentang Kerja di Rumah
Kerja non-formal yang bisa dilakukan di rumah dengan penghasilan besar? Tak selalu enak, lho. Simak sisi negatifnya.
Belakangan ini Anda pasti sudah sering ditawari bisnis MLM dengan kalimat iming-iming kerja di rumah, tanpa perlu ribet bangun pagi, macet-macetan di perjalanan ke kantor, dengan target serta jam kerja yang bisa Anda tentukan sendiri, dan dengan penghasilan jutaan rupiah yang terus bertumbuh.
Atau barangkali Anda pernah ditawari kesempatan kerja lain yang intinya sama, telecommuting yang memungkinkan Anda menjalani karir tanpa perlu terkungkung di kantor dalam balutan setelan resmi.
Tertrik banting setir untuk mencoba profesi seperti ini? Jangan terburu-buru. Meskipun bekerja di rumah bisa menjadi alternatif profesi menjanjikan dan memiliki kesempatan sukses yang sama besarnya dengan jenis pekerjaan kantoran, tetapi tidak semua orang sanggup menjalaninya, lho.
Jangan sampai Anda terjebak karena mitos salah tentang kerja di rumah yang selama ini Anda percayai. Mau tahu apa saja? Simak uraian selengkapnya yang dikutip dari situs Parents dan Business News Daily.
1. Jadwal yang fleksibel
Bekerja sendiri di rumah memang tidak menuntut Anda untuk bangun di pagi buta dan tiba di kantor tepat waktu. Jadwal kerja lebih fleksibel, tak perlu dikejar-kejar deadline yang ditetapkan oleh atasan.
Tetapi fleksibilitas yang bisa Anda nikmati pun ada batasnya. Karena tidak ada jadwal resmi, seringkali Anda harus menjalankan kewajiban pekerjaan lebih dari 8 jam, waktu normal kerja kantoran. Menerima telepon penting dari pelanggan di atas jam 9? Bukan tidak mungkin.
2. Tempat kerja yang fleksibel
Bekerja sambil bersantai di sofa atau tidur-tiduran di atas kasur? Memang terdengar menggiurkan. Tetapi, fleksibilitas dalam memilih tempat kerja seringkali juga menjadi bumerang.
Sebagai contoh, bisa saja Anda harus menerima order saat sedang berbelanja di supermarket atau saat sedang liburan.
3. Tak ada deadline
Siapa bilang orang yang kerja sendiri tidak terbebani tenggat waktu?
Kalau mau sukses, tentunya Anda tetap harus memiliki perencanaan dan jadwal yang terstruktur. Anda juga perlu membuat deadline untuk diri sendiri agar karir bisa maju.
4. Lebih hemat biaya
Karena tidak perlu pulang-pergi kantor atau membeli makan siang, Anda berpikir pengeluaran harian bisa ditekan.
Tetapi kerja di rumah pada zaman modern seperti ini juga memerlukan kecanggihan teknologi. Otomatis Anda harus online nyaris 24 jam sehari. Tentunya Anda harus membuat pengeluaran ekstra untuk koneksi internet dan telepon yang biasanya sudah tersedia di kantor.
5. Lebih mudah mengurus rumah tangga
Kerja di rumah memang ada keuntungannya sendiri. Tak ada gangguan dan konflik yang biasa dirasakan orang lain yang bekerja dengan rekan dan bos.
Tetapi bekerja sendiri pun memiliki sisi kekurangan. Semua tugas harus dikerjakan sendiri. Seringnya tak ada yang bisa dimintai bantuan.
Akibatnya, pekerjaan rumah tangga malah jadi terbengkalai karena Anda harus fokus pada bisnis yang tidak bisa ditunda.
6. Suasana kerja lebih kondusif
Anda mungkin merasa senang bisa konsentrasi bekerja di lingkungan yang tenang dan minim gangguan. Tetapi bagi Anda yang suka bersosialisasi, mungkin akan merasa bosan dalam waktu singkat.
Bekerja di luar kantor memang bukan berarti Anda praktis jadi kurang pergaulan. Toh, Anda juga bisa berkomunikasi dengan pelanggan atau rekan bisnis. Tetapi tentunya bentuk sosialisasi dan keterikatannya tidak sama dengan interaksi antara sesama rekan kerja yang bertemu sejak pagi hingga sore hari. Kadang justru bentuk sosialisasi seperti inilah yang dicari.
Itulah 6 mitos salah tentang kerja di rumah yang perlu Anda ketahui dan pertimbangkan. Apakah Anda termasuk yang cocok dengan pekerjaan seperti ini?