7 Tempat yang Tunjukkan Sejuknya Perbedaan Keyakinan
Tempat-tempat ini merupakan bukti kalau perbedaan keyakinan tak selalu harus menimbulkan perselisihan.
Belakangan ini konflik antar umat beragama kerap menjadi pemberitaan di media. Perselisihan antara kelompok-kelompok agama menjadi contoh menyedihkan ketidakharmonisan umat.
Padahal selama berabad-abad bangsa kita hidup dalam masyarakat multikultural dengan etnis, agama, dan kepercayaan yang berbeda. Bahkan beberapa di antaranya berasimilasi satu sama lain tanpa perlu terjadi konflik.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Kenapa memakmurkan masjid disebut sebagai tanda orang beriman? Orang yang memakmurkan masjid tentu memiliki nilai plus dalam agama. Aktif memakmurkan masjid disebut sebagai tanda orang beriman.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Dimana tempat pelaksanaan ibadah haji yang membedakannya dengan umroh? Sedangkan sebagai ibadah wajib, haji mewajibkan semua jemaahnya untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.
-
Kenapa beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu berlubang? Rupanya setelah tak jadi dipinjam, beduk itu tiba-tiba berlubang dengan sendirinya.
-
Dimana tempat yang dianggap paling dekat dengan Allah untuk berdoa? Salah satu alasan utama mengapa orang-orang menitipkan doa saat umrah adalah karena mereka berada di Tanah Suci, tempat yang dianggap paling dekat dengan Allah. Tanah Suci, terutama Makkah dan Madinah, merupakan tempat suci bagi umat Islam, di mana doa-doa dikatakan memiliki kekuatan yang besar untuk dikabulkan.
Beberapa tempat ibadah di Indonesia dan beberapa negara lain ini menjadi bukti bagi kita, bahwa perbedaan keyakinan tak selalu menimbulkan perselisihan.
Vavar, India
Vavar atau Vavaraswami adalah kompleks peribadatan yang ada di Sabarimala, India. Di tempat ini ada dua tempat ibadah sekaligus, yaitu masjid dan kuil Hindu.
Dua tempat ibadah untuk agama paling banyak dipeluk di India ini berdiri berdekatan di satu kompleks dan digunakan untuk menjalankan ritual peribadatan oleh pemeluk agama masing-masing sejak berabad-abad lalu.
Masjid Varaswami dibangun di belakang kuil Hindu yang ada di depannya. Masjid ini dibangun oleh Ayappa, seorang tuan tanah setempat yang memeluk Hindu sebagai rasa terima kasih bagi Vavar, seorang pendakwah muslim yang berjasa dalam membantu Ayappa mempertahankan tanahnya.
Masjid Al Muqarrabien - Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim
Dua rumah ibadah yang hanya terpisah oleh dindingi ini adalah Masjid Al Muqarrabien dan Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim, yang berlokasi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut keterangan salah satu pengurus masjid, dua tempat ibadah ini dulunya didirikan oleh para pelaut yang singgah di Tanjung Priok.
Dua tempat ibadah ini merupakan simbol kerukunan umat beragama yang terjalin selama bertahun-tahun. Pengelola masing-masing tempat ibadah selalu berupaya menjaga hubungan baik. Pengeras suara masjid sengaja dipasang di arah yang berlawanan dengan gereja agar tidak mengganggu kegiatan ibadah jemaat.
Loyang Tua Pek Kong, Singapura
Menurut Singapore Infopedia, Loyang Tua Pek Kong adalah kuil yang berada di kawasan Loyang, Singapura. Kuil ini dikenal sebagai tempat ibadah yang universal.
Loyang Tua Pek Kong dibangun pada tahun 1980-an oleh beberapa sahabat dengan mengumpulkan simbol-simbol dari beberapa agama sekaligus.
Hingga kini, kuil tersebut dimaksudkan sebagai tempat ibadah untuk agama Buddha, Hindu, dan kepercayaan Tao.
Topik pilihan: Wisata Alam | tempat ibadah | Liburan mistis
Masjid Agung Jami dan GPIB Immanuel Malang
Kedua tempat ibadah yang berdiri berdekatan selama lebih dari 100 tahun ini sempat menjadi sorotan media ketika ketua takmir masjid menyatakan permintaan maaf secara terbuka pada pihak gereja saat khotbah Idul Adha 2014 lalu.
Ketua takmir Masjid Agung, Zainuddin Muchit meminta maaf karena jam kebaktian gereja harus diundur setelah salat Ied selesai. Pendeta GPIB Immanuel, Emmawati Balue seperti dilansir BBC mengatakan kalau selama ini hubungan gereja dan pimpinan masjid terjalin rukun.
Menurutnya saat hari raya atau waktu ibadah umat Kristen, remaja masjid dan pengurus kerap membantu menjaga keamanan gereja dan menyediakan tempat untuk parkir jemaat yang biasanya membludak hingga ke depan masjid. Begitu juga pihak gereja melakukan hal yang sama saat perayaan hari besar Islam atau salat Jumat.
"Kami itu bertetangga sudah lebih dari seratus tahun," kata Ketua takmir Masjid Agung, Zainuddin Muchit. "Dalam ajaran Islam, walaupun ada perbedaan agama, tetangga itu harus dihormati."
Topik pilihan: Wisata Alam | tempat ibadah | Liburan mistis
Kompleks Puja Mandala, Bali
Situs peribadatan di Puja Mandala, Bali merupakan salah satu simbol kerukunan umat beragama yang patut diteladani. Di kompleks yang ada di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung itu berdiri tempat ibadah untuk lima agama besar di Indonesia. Yaitu Masjid Ibnu Batutah, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Pura Jagat Natha dan Vihara Budhina Guna.
Terletak di Jalan Siligita Nusa Dua, lima rumah ibadah itu lokasinya saling bersebelahan penuh dengan nuansa keharmonisan. "Ini menjadi miniatur kerukunan antar umat beragama," kata Camat Kuta Selatan Wayan Puja kepada Merdeka.com.
Dia menuturkan, komplek Puja Mandala bantuan PT BTDC (Bali Tourism Development Centre) itu awalnya dibangun sebagai sarana beribadah wisatawan yang berlibur di kawasan Nusa Dua. Seiring perjalanan waktu, Puja Mandala kini menjadi simbol toleransi antar umat beragama di Bali.
Topik pilihan: Wisata Alam | tempat ibadah | Liburan mistis
Cao Dai, Vietnam
Jangan kaget kalau Anda berkunjung ke klenteng di Vietnam ini dan mendapati tokoh-tokoh spiritual berpengaruh dalam sejarah dipuja bersamaan. Mulai dari Nabi Muhammad SAW, Yesus Kristus, Joan D'Arc, Buddha, Lao Tse, Sun Yat Sen hingga Victor Hugo dihormati bersama-sama di kuil ini.
Menurut Atlas Obscura, klenteng dengan arsitektur spektakuler di Tay Ninh, 90 kilometer dari Saigon ini merupakan markas dari gerakan Cao Dai, sebuah kepercayaan yang didirikan pada tahun 1926 dan sempat berkembang pesat di Vietnam.
Cao Dai adalah sebuah kepercayaan universal yang beranggapan kalau tokoh-tokoh spiritual besar dari timur dan barat adalah nabi dari satu kebenaran tunggal yang sama.
Topik pilihan: Wisata Alam | tempat ibadah | Liburan mistis
GKJ Joyodiningratan dan Masjid Al-Hikmah Solo
Keunikan dua tempat ibadah ini bukan cuma bangunannya yang berhimpitan. Gereja dan masjid ini ternyata juga berbagi alamat yang sama. Terletak di Jalan Gatot Subroto no 222, gereja dan masjid ini sudah sejak dulu berbagi tembok dan halaman tanpa terjadi perselisihan.
Masing-masing jemaah melaksanakan ibadahnya dengan khusyuk tanpa saling mengganggu satu sama lainnya. Di antara kedua tempat ibadah masjid dan gereja itu pun berdiri sebuah tugu lilin yang menjadi ikrar bagi pengurus dan jemaat kedua tempat ibadah untuk saling menjaga kerukunan.
"Kita merasa bangga, bisa hidup bersama meski dengan keyakinan berbeda," ujar Sajadi, salah satu jamaah masjid pada Merdeka.com.
(mdk/tsr)