Cara Memakmurkan Masjid, Jangan Cuma Dipamerkan
Dengan memakmurkan masjid, kita tidak hanya menjaga tempat suci ini tetap hidup dan aktif, tetapi juga meningkatkan kualitas spiritual dan sosial umat Islam.
Dengan menerapkan cara memakmurkan masjid, masjid akan menjadi lebih makmur dan berfungsi sebagai pusat kegiatan yang bermanfaat bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya.
Cara Memakmurkan Masjid, Jangan Cuma Dipamerkan
Masjid memiliki peran sentral dalam kehidupan umat Islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan yang sangat vital bagi masyarakat.
-
Apa yang dimaksud dengan menghormati masjid? Dalam hal ini maksudnya ialah menghormati masjid sebagai tempat ibadah untuk umat Islam. Contohnya seperti tidak berbicara dengan suara tinggi. Selain itu, tidak meremehkan masjid dengan mengomentari hal-hal yang ada di dalamnya dan semacamnya.
-
Apa adab yang harus dijaga di masjid? Menjaga adab bisa dimulai saat memasuki area masjid. Adapun adab saat masuk masjid, antara lain: Mendahulukan kaki kanan saat masuk ke dalam masjid Membaca doa masuk masjid Berniat untuk iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid untuk sepenuhnya beribadah kepada Allah Salat sunah tahiyatul masjid sebelum duduk di dalamnya Mengenakan pakaian yang bersih, suci, dan sopan Disunahkan memakai wewangian dan hindari makan makanan berbau tak sedap Berjalan dengan tenang dan tidak mengganggu jemaah lainnya Menunggu waktu salat dengan iktikaf dan berzikir Menjaga sikap seperti tidak berbicara dengan nada tinggi, kasar, atau bersenda gurau Tidak mengotori masjid dengan membuang sampah atau meludah Membaca doa ketika keluar masjid sembari mendahulukan kaki kiri.
-
Mengapa masjid ini penting? Masjid yang berasal dari abad ke-12 ini dibangun di lokasi di mana dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah terpencil di Pegunungan Atlas sebelum akhirnya merebut Marrakech.
-
Apa yang khas dari Masjid Agung Baitul Makmur? Bangunan masjid ini memiliki kubah besar di bagian tengahnya yang menjadi ciri khasnya, serta menara yang tinggi yang menjadi landmark di sekitarnya.
-
Apa tujuan sosialisasi di masjid? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Apa ciri khas Masjid Manonjaya? Mengutip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, ciri khas Masjid Manonjaya adalah dari bentuknya. Desainnya masih bergaya Belanda ala abad ke-19, dengan dua menara kubah di sisi kanan dan kirinya.
Memakmurkan masjid bukanlah tugas yang ringan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan komitmen, usaha, dan kreativitas dari seluruh jamaah. Dengan memakmurkan masjid, kita tidak hanya menjaga tempat suci ini tetap hidup dan aktif, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi serta meningkatkan kualitas spiritual dan sosial umat Islam.
Lalu, bagaimana cara memakmurkan masjid?
Berikut kami sampaikan bagaimana cara memakmurkan masjid yang wajib umat Islam pahami.
1. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Kedisiplinan dalam Sholat Berjamaah: Sholat berjamaah di masjid, terutama sholat lima waktu, adalah kunci utama dalam memakmurkan masjid. Kehadiran jamaah yang konsisten menunjukkan kepedulian dan semangat dalam memakmurkan rumah Allah.
Pelatihan dan Pengembangan Imam dan Muadzin: Imam dan muadzin berperan penting dalam memimpin dan mengumandangkan adzan. Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka, baik dalam bacaan Al-Qur’an maupun pemahaman agama, sangat diperlukan.
2. Kegiatan Keagamaan yang Berkelanjutan
Kajian dan Tafsir Al-Qur’an: Mengadakan kajian rutin tentang tafsir Al-Qur’an akan membantu jamaah memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik.
Majelis Dzikir dan Shalawat: Kegiatan dzikir dan shalawat dapat meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mempererat hubungan antarjamaah.
3. Pendidikan Islam
Madrasah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA): Mendirikan madrasah dan TPA untuk anak-anak dan remaja merupakan langkah strategis dalam membina generasi yang paham dan mengamalkan ajaran Islam sejak dini.
Kursus dan Pelatihan Keagamaan: Mengadakan kursus seperti tahsin (memperbaiki bacaan Al-Qur’an), tahfidz (menghafal Al-Qur’an), dan pelatihan lainnya bagi berbagai kalangan umur.
4. Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan
Bantuan Sosial: Menyelenggarakan kegiatan bantuan sosial seperti santunan kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa dapat menarik simpati dan meningkatkan partisipasi jamaah.
Klinik Kesehatan Gratis: Menyediakan layanan kesehatan gratis di masjid dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat sekitar dan menjadikan masjid sebagai pusat kepedulian sosial.
5. Pemberdayaan Ekonomi Jamaah
Koperasi Masjid: Membentuk koperasi masjid untuk membantu jamaah dalam urusan ekonomi, seperti menyediakan pinjaman tanpa bunga, menjual kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, dan lain-lain.
Pelatihan Keterampilan dan Wirausaha: Mengadakan pelatihan keterampilan dan wirausaha untuk membantu jamaah meningkatkan kemampuan ekonomi dan mandiri.
6. Pemanfaatan Teknologi
Media Sosial dan Website: Memanfaatkan media sosial dan website untuk menyebarkan informasi tentang kegiatan masjid, ceramah, kajian, dan berbagai program lainnya. Ini akan menjangkau lebih banyak jamaah dan masyarakat luas.
Live Streaming Kajian dan Sholat: Menyiarkan secara langsung kajian dan sholat berjamaah melalui platform online untuk menjangkau jamaah yang tidak bisa hadir secara fisik.
7. Memperbaiki Fasilitas Masjid
Perawatan dan Kebersihan Masjid: Memastikan masjid selalu bersih dan terawat akan membuat jamaah merasa nyaman dan khusyuk dalam beribadah.
Pembangunan dan Renovasi: Melakukan pembangunan dan renovasi fasilitas masjid seperti tempat wudhu, toilet, ruang sholat, dan area parkir untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah.
8. Kerja Sama dengan Lembaga Lain
Kolaborasi dengan Sekolah dan Universitas: Menjalin kerja sama dengan sekolah dan universitas untuk mengadakan kegiatan keagamaan dan sosial di masjid.
Sinergi dengan Organisasi Keagamaan: Berkolaborasi dengan organisasi keagamaan lainnya untuk mengadakan acara besar seperti tabligh akbar, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan sosial.
9. Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Jemaah
Sosialisasi dan Edukasi: Mengedukasi jamaah tentang pentingnya peran masjid dalam kehidupan umat Islam melalui berbagai media dan kegiatan.
Mengajak Generasi Muda: Melibatkan generasi muda dalam kegiatan masjid dengan cara yang kreatif dan menarik agar mereka tertarik dan aktif dalam memakmurkan masjid.
10. Program Pembinaan Keluarga
Pengajian Keluarga: Mengadakan pengajian keluarga untuk membina keluarga muslim yang harmonis dan taat beragama.
Konsultasi Keluarga dan Pernikahan: Menyediakan layanan konsultasi keluarga dan pernikahan untuk membantu jamaah dalam menyelesaikan masalah keluarga sesuai dengan ajaran Islam.
Memakmurkan Masjid Tanda Orang Beriman
Orang yang memakmurkan masjid tentu memiliki nilai plus dalam agama. Aktif memakmurkan masjid disebut sebagai tanda orang beriman.
Allah Ta’ala berfirman:
{مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ}
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).
Imam al-Qurthubi berkata terkait hal ini:
“Firman Allah Ta’ala ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa mempersaksikan orang-orang yang memakmurkan masjid dengan keimanan adalah (persaksian yang) benar, karena Allah Ta’ala mengaitkan keimanan dengan perbuatan (terpuji) ini dan mengabarkan tentanganya dengan menetapi perbuatan ini. Salah seorang ulama Salaf berkata: Jika engkau melihat seorang hamba (yang selalu) memakmurkan masjid maka berbaiksangkalah kepadanya”.
Apalagi masjid juga menjadi tempat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.”
(HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Realita saat Ini
Namun yang terjadi saat ini, banyak orang hanya membangun masjid, memperbesarnya, memperluasnya, mempercantiknya kemudian ditinggalkan. Pada akhirnya, hanya sedikit orang yang aktif memakmurkan masjid.
Hal ini juga disebutkan dalam hadist dari Anas radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ
“Tidak (akan) terjadi hari kiamat, sampai orang-orang saling membanggakan masjidnya.”
(HR. Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah.)
Kemudian dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
يَتَبَاهَوْنَ بِهَا ، ثُمَّ لاَ يَعْمُرُونَهَا إِلاَّ قَلِيلاً
“Mereka saling membanggakannya, kemudian tidak ada yang memakmurkan melainkan sedikit.” (Atsar ini disambungkan sampai kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf. Di dalamnya ada perawi yang tidak dikenal)