Begini Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak
Anda harus tahu bahwa ular berbisa dan tidak berbisa sudah bisa dibedakan secara fisik.
Bagi sebagian orang, melihat ular seperti melihat setan, ada yang menjauhinya dengan perlahan, ada yang langsung mengambil 'langkah seribu', bahkan ada juga yang pingsan. Namun sebaiknya Anda tahu bahwa tidak semua ular itu berbahaya.
Menurut para peneliti dan ilmuwan, Anda harus tahu bahwa ular berbisa dan tidak berbisa sudah bisa dibedakan secara fisik. Tak hanya ciri fisik, bahkan banyak sisi yang dapat dimanfaatkan untuk melihat ular itu berbahaya atau tidak. Ingin tahu? Berikut ulasannya.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Dimana lokasi wisata Kota Tua Jakarta? Kota Tua terletak di Jakarta Pusat, wilayah utara.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Di mana Pulau Ular yang dihuni ular-ular langka itu berada? Pulau kecil yang disebut juga sebagai Pulau Ular berada di Brasil. Secara administrasi, Pulau Ular ini bernama Ilha da Queimada Grande. Lokasinya di lepas pantai bagian tenggara Brasil. Wilayah tersebut adalah bagian dari Negara Bagian Sao Paulo.
-
Di mana Ujung Kulon Janggan berada? Lokasinya berada di Janggan, Poncol, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.
Ular agresif tidak berbisa
Kebanyakan, ular yang agresif justru cenderung tidak berbisa. Mereka hanya sekedar menakut-nakuti atau sekadar bertahan saat merasa terusik. Itulah cara mereka untuk mengusir predator.
Berbeda dengan ular yang tenang dan gerakannya lambat. Ular-ular jenis ini justru memiliki bisa tinggi. Contohnya seperti King Cobra, ular ini cenderung berjalan dengan pelan meskipun terusik. Jika benar-benar terusik, maka dia akan mematuk dan meninggalkan bisanya pada korban.
Keluar pada siang hari
Aktivitas ular tidak berbisa biasanya siang hari. Hampir dipastikan bahwa ular tersebut tidak berbisa. Sebab ular berbisa biasanya justru berburu pada malam hari. Seperti contohnya ular weling. namun ada pengecualian, ular King Cobra biasanya juga berburu pada siang hari.
Tak perlu membelit
Jika ular berbisa, tidak perlu membelit untuk membunuh mangsanya. Sebab dengan satu gigitan saja, mangsa akan tergeletak tak berdaya bahkan mati. Sementara untuk ular yang tidak memiliki bisa cenderung membelit mangsanya agar mati.
Bentuk kepala
Bentuk kepala ular tidak berbisa biasanya lonjong seperti telur. Sementara untuk ular berbisa, mereka memiliki bentuk kepala segitiga. Namun yang perlu diingat adalah, tetap ada pengecualian. Contohnya ular kobra, ular ini tidak memiliki bentuk segitiga namun bisanya sangat mematikan.
Jenis gigitan
Apabila Anda digigit ular, coba lihat bagaimana bekas gigitan tersebut. Apabila meninggalkan bekas dua titik akibat taring ular, maka jelas itu adalah ular berbisa. Namun jika gigitan tersebut meninggalkan bekas luka berupa deretan gigi yang tersusun rapi (bekas gigitannya melengkung membentuk gigi), maka itu bukanlah ular berbisa.
Tidak langsung pergi
Ular berbisa memiliki kebiasaan untuk menunggu korban gigitannya mati di hadapannya. Sehingga setelah menggigit, sejenis ular kobra akan tetap diam di tempat. berbeda dengan ular tanpa bisa atau berbisa rendah, mereka cenderung akan langsung pergi setelah menggigit apapun yang mengusiknya.
(mdk/noe)